Takut Negara Lain Ikut Perang, NATO Tolak Campur Tangan dalam Invasi Rusia ke Ukraina

NATO memutuskan untuk menolak campur tangan atau intervensi invasi Rusia di Ukraina, termasuk dengan permintaan atas zona larangan terbang.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar YouTube AFP News Agency | Kompas.com
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut pihaknya menolak campur tangan atau intervensi invasi Rusia di Ukraina, termasuk dengan permintaan atas zona larangan terbang. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - NATO memutuskan untuk menolak campur tangan invasi Rusia di Ukraina, termasuk dengan zona larangan terbang.

Pada Jumat (4/3/2022) para menteri luar negeri NATO mengadakan pertemuan di Brussel, Ibu Kota Belgia guna membahas tentang tanggapan terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Serta membicarakan mengenai perkembangan situasi pengungsi yang di Eropa.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari The New York Times, dalam perundingan itu para menteri luar negeri NATO pun menolak segala kemungkinan intervensi terhadap pasukan militer Rusia di Ukraina, baik di darat maupun di udara.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Baca juga: NATO dan Uni Eropa Tak Tepati Janji Kirim Jet Tempur, Enggan Jadi Bagian dari Perang Rusia - Ukraina

“Sekutu setuju kita tidak boleh memiliki pesawat NATO yang beroperasi di wilayah udara Ukraina atau pasukan NATO yang beroperasi di wilayah Ukraina,” tegas Stoltenberg saat jumpa pers setelah pertemuan dengan para menteri luar negeri NATO, Jumat (4/3/2022).

Sebelumnya, pejabat Ukraina telah menyerukan zona larangan terbang di atas wilayah udara negaranya.

Tetapi NATO menolak karena takut hal itu dapat menarik negara-negara anggota ke dalam perang dengan Rusia.

“Kami memahami keputusasaan (Ukraina), tetapi jika kami melakukan itu (intervensi), kami akan berakhir dengan sesuatu yang dapat menyebabkan perang penuh di Eropa yang melibatkan lebih banyak negara dan lebih banyak penderitaan,” jelas Stoltenberg.

Meski begitu, Stoltenberg mengaku bahwa pihaknya tetap mendukung upaya Ukraina untuk melawan serangan militer Rusia.

Baca juga: Cegah Perang Rusia Vs Ukraina Meluas ke Negara Sekutu, NATO Kirim Ribuan Tentara dan 100 Jet Tempur

“Kami akan memberikan dukungan, tetapi kami tidak akan menjadi bagian dari konflik.” lanjutnya.

Di sisi lain, sekutu setuju untuk meningkatkan dukungan mereka untuk negara-negara lain yang terancam oleh subversi bahkan aksi militer Rusia.

Stoltenberg pun meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan perang.

Serta setidaknya untuk memungkinkan penciptaan koridor kemanusiaan bagi warga sipil yang menderita di Ukraina.

“Ini adalah perang Presiden Putin, yang telah dia pilih, rencanakan, dan sedang dilakukan melawan negara yang damai,” beber Stoltenberg.

Baca juga: UPDATE TERKINI Ukraina Pukul Mundur Rusia, Sekolah Hancur dan Guru Tewas, NATO Kirim 100 Jet Tempur

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved