UPDATE Terkini Perang Rusia Vs Ukraina: Militer Putin Hujani Kota Kiev dan Kharkiv dengan Rudal
Hari keenam serangan militer Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina tak kunjung berakhir, bahkan Rusia membombardir daerah perkotaan Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Akibat serangan rudal di menara TV ini sedikitnya lima orang tewas.
Zelenskyy yang juga berbicara melalui telepon selama 30 menit dengan Presiden AS Joe Biden pada Selasa kemarin, mengatakan bahwa serangan artileri di timur Kota Kharkiv merupakan terorisme.
Biden dan Zelenskyy membahas bagaimana Rusia mengintensifkan serangan terhadap situs-situs yang digunakan oleh warga sipil Ukraina.
Sedangkan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menarik kecaman global dan sanksi yang telah mengirim rubel jatuh bebas serta memaksa Moskow untuk mengantri di luar bank mereka.
Negara Barat diketahu telah memberlakukan sanksi berat pada Rusia untuk mematikan ekonominya dari sistem keuangan global.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia vs Ukraina: Volodymyr Zelensky Bakar Semangat Warga, Sebut Tindakan Teroris
Kemudian mendorong perusahaan internasional untuk menghentikan penjualan, memutuskan hubungan, dan membuang investasi senilai puluhan miliar dolar terhadap Rusia.
Tapi hampir seminggu sejak pasukan Rusia menyerbu perbatasan Ukraina pada Kamis (24/2/2022), mereka belum merebut satu pun kota besar Ukraina.
Rusia pun frustasi setelah mengalami perlawanan Ukraina yang jauh lebih sengit darI yang mereka duga.
“Melihat operasi Rusia sejauh ini, mereka mengalami masalah luar biasa dengan logistik dan komunikasi. Seluruh upaya tampaknya kacau balau,” tulis Michael Kofman, pakar militer Rusia di Wilson Center Washington, dalam sebuah tweet.
Sejumlah analis militer Barat khawatir bahwa Rusia sekarang akan mundur pada taktik yang menyerukan untuk menghancurkan pemboman daerah-daerah yang dibangun sebelum mencoba memasukinya.
Baca juga: FAKTA TERBARU Bukan Dibunuh, Tentara Ukraina di Pulau Ular Menyerah, Jadi Tawanan Perang Rusia
Menanggapi hal ini, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan operasi militer khusus ini akan berlanjut sampai mencapai tujuannya di Ukraina.
Tujuan tersebut didefinisikan Putin sebagai melucuti senjata Ukraina dan menangkap "neo-Nazi" yang katanya menjalankan negara.
Adapun Kelompok HAM dan Duta Besar Ukraina untuk Amerika Serikat, Oksana Markarova menuduh Rusia menggunakan bom tandan dan bom vakum, senjata yang dikutuk oleh banyak organisasi.
Namun, Moskow, Rusia membantah menargetkan warga sipil.
Baca juga: Hari Keenam Perang Rusia Vs Ukraina: Ledakan Besar di Kota Terbesar Kedua, Korban Bertambah
Staf umum Ukraina mengatakan kerugian Rusia meliputi 5.710 personel, 29 pesawat yang hancur dan rusak dan 198 tank, serta semua angka yang belum dapat diverifikasi.
Sedangkan, Rusia tidak memberikan laporan lengkap tentang kerugian dalam medan perangnya melawan Ukraina ini.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)