AKIBAT Perang Rusia Vs Ukraina, Beginilah Kondisi Ekonomi Indonesia Dampak Pasar Global Rontok

Merupakan akibat perang Rusia vs Ukraina, beginilah kondisi ekonomi Indonesia karena dampak pasar global rontok.

Editor: Risno Mawandili
Istimewa
FOTO ILUSTRASI - Situasi perang Rusia vs Ukraina, bahkan tembakan rudal telah meledakan pangkalan udara militer di ibu kota Kiev, Kamis (24/2/2022). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Merupakan akibat perang Rusia vs Ukraina, beginilah kondisi ekonomi Indonesia karena dampak pasar global rontok.

Agresi militer Rusia telah terjadi di Ukraina, bahkan tembakan rudal telah meledakan pangkalan udara militer di ibu kota Kiev, Kamis (24/2/2022).

Tindakan Rusia itu menyusul seruan perang yang disampaikan oleh Presiden Vladimir Putin pada hari yang sama dan disiarkan di televisi sebelum pukul 6 pagi waktu setempat.

Setelah penyampaian itu, ledakan langsung terjadi di lima kota dalam sehari.

Suara ledakan diawali dari Kramatorsk, lalu disusul oleh laporan tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia vs Ukraina, Laporan Jumlah Korban Jiwa Setelah Ledakan di 5 Kota dalam Sehari

Setelah ledakan, laporan korban jiwa dan luka-luka terus bertambah.

Bukan itu saja, situasi mencekam di ibu kota Ukraina juga membuat warga panik dan jalan-jalan macet.

Tentu saja peristiwa ini telah mempengaruhi kondisi ekonomi Rusia dan Ukraina bahkan dunia.

Tercatat, pasar Rusia dan Ukraina terjun bebas dengan Rubel melemah hampir 7 persen menjadi 86,98 per dolar AS. Kondisi ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Bank sentral Rusia kemudian memerintahkan larangan short selling dan pasar over-the-counter sampai pemberitahuan lebih lanjut.

ILUSTRASI PERANG Update terkini perang Rusai vs Ukraina, Kamis (24/2/2022). Laporan jumlah korban jiwa dan luka-luka setelah suara ledakan di lima kota dalam sehari.
ILUSTRASI PERANG Update terkini perang Rusai vs Ukraina, Kamis (24/2/2022). Laporan jumlah korban jiwa dan luka-luka setelah suara ledakan di lima kota dalam sehari. (Istimewa)

Situasi ini telah direspon oleh beberapa pihak, termasuk Rusia yang telah mengambil kebijakan tebaru melalui bank sentral-nya yang memerintahkan larangan short selling dan pasar over-the-counter sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Kebijakan ini diambil oleh Rusia setelah Indeks MOEX Rusia runtuh sebanyak 45 % pada hari Kamis, dengan pasar kehilangan lebih dari U$ 250 miliar kapitalisasi pasar, sebagaimana dikutip dari Kontan.

Lalu, indeks pan-Asia turun 2,6 %, Indeks STOXX 600 Eropa mengekor turun 2,75 %. Kinerja saham Uni Eropa ini mencapai level terendah sejak Mei 2021 dan 10 % di bawah rekor tertinggi Januari.

Kinerja DAX Jerman ikut melorot 3,7 % lantaran negara ini memang sangat bergantung pada pasokan energi Rusia. Begitupun dengan hubungan dagang yang besar ke Rusia.

Lonjakan harga minyak membantu membatasi kerugian pada FTSE 100 yang menjadi acuan bagi investasi Inggris. Namun indeks ini juga mengalami penurunan hingga 2,68%. Adapun S&P 500 e-mini turun 2

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved