Berita Sulawesi Tenggara
Orang Tertular Covid-19 Masih Bertambah, Pemprov Sulawesi Tenggara Alokasikan Rp5 Miliar
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalokasikan anggaran Rp5 miliar untuk penangan Covid-19.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Hingga saat ini orang tertular Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra) masih bertambah.
Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalokasikan anggaran Rp5 miliar untuk penangan Covid-19.
Duit tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022.
Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sultra, Ridwan Badallah yang menjadi tamu Hari Ulang Tahun ke-1 TribunnewsSultra.com.
Ia memaparkan strategi pembangunan Sulawesi Tenggara tahun 2022.
Baca juga: Jadi Prioritas APBD, Tiga Mengaproyek Pemprov Sulawesi Tenggara Segera Tuntas Tahun Ini
Menurut Ridwan Badallah, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, sangat serius dalam penangan Covid-19.
"Tadi pagi Bapak Gubuernur (Ali Mazi), bersama kepolisian dan TNI-AD, melakukan rapat untuk merapikan pananganan kasus Covid-19" ujarnya.
"Kita hidupkan kembali Satgas Covid-19 untuk menangan kasus Covid-19 yang kalau tidak salah sampai hari ini sudah ada dua yang meninggal. Satu dari Kabupaten Muna, satu dari Kota Kendari," lanjutnya.
"Masih kita alokasikan anggaran untuk menanggulangi Covid-19, kalau tidak salah Rp5 miliar," imbuhnya.
Kasus Masih Bertambah
Baca juga: Perbaikan Jalan Rusak, Pemprov Sultra Anggarkan Rp43 Miliar Untuk Buton Utara: Muna Anggaran Pusat
Sebelumnya diberitakan, penambahan penularan Covid-19 ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesahan (Dinkes) Sultra, dr Putu Agustin Kusumawati.
Namun ia mengatakan, penularan virus corona sudah mulai melandai, meski penambahan julah kasus terjadi dalam beberapa minggu terakhir.
"Hari ini mulai melandai," ucapnya saat diwawancarai.
Ia meyakini, angka penularan Covid-19 di Sulawesi Tenggara telah melewati puncak pada Februari 2022.
"Mudah-mudahan puncak jumlah kasus positif hanya bulan ini (Februari)," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Kendari Prediksi Puncak Covid-19 Terjadi Akhir Februari 2022, Catat Kasus Aktif Capai 1.014
Mantan Kepala Biro Perekonomian Setda Sultra ini juga mengatakan, untuk pasien terinfeksi rata-rata tidak memiliki gejala serius.
Sehingga kebanyakan pasien menjalani isolasi mandiri di rumah.
Pasalnya, ruangan perawatan di rumah sakit isolasi hanya persiapkan untuk pasien bergejala berat atau kritis.
"Yang dirawat di rumah sakit juga tidak pake oksigen, jadi stok tabung oksigen juga masih cukup sampai prediksi sebaranya mencapai puncak di bulan ini," jelas dr Putu Agustin.
Untuk pencegahan, Putu Agustin Kusumawati mengatakan bahwa saat ini Dinkes Sultra memperketat pemeriksaan di pelabuhan dan bandara.
Baca juga: Prodi Pendidikan Agama Islam Paling Diminati Calon Mahasiswa IAIN Kendari, Biaya dan Syarat Daftar
Dengan cara memeriksa surat antigen milik penumpang dan mencari kontak erat dengan pasien yang terkonformasi positif.
"Serta mengimbau kepada pasien agar tepat memberikan informasi tentang kondisi masing-masing terutama yang isolasi mandiri," tutur dr Putu Agustin.
Update Covid-19 Sultra
Update kasus Covid-19 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencapai pada angka 909 kasus.
Hal tersebut berdasarkan data sebaran data kewaspadaan Covid-19 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Kamis (17/2/2022).
Baca juga: Polda Sultra Paparkan Tantangan Menjaga Kamtibmas untuk Menjamin Investasi dan Pembangunan
Sebelumnya, tercatat ada 888 kasus pada Rabu (16/2/2022), kemudian mengalami penambahan sebanyak 21 kasus sehingga saat ini berjumlah 909 kasus.
Diketahui dari 909 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 terdapat satu orang meninggal dunia dan pasien sembuh sebanyak 37 orang.
Kemudian, pasien Covid-19 yang melakukan isolasi terpusat sebanyak 34 orang dan isolasi mandiri sebanyak 828 kasus.
Sedangkan, dirawat di rumah sakit di Kota Kendari sebanyak 91 orang terdiri dari 60 warga Kota Kendari dan 31 warga luar Kota Kendari.
Untuk pasien yang dirawat di rumah sakit, di antaranya RSUD Bahteramas 35 orang, RSUD Kota Kendari 18 orang, RS Bhayangkara 25 orang, RS Ismoyo 2 orang, RS Hermina 9 orang, dan RS Aliyah I 2 orang.
Ketersediaan, Bed Occupancy Rate (BOR) masih 41 persen, secara keseluruhan tempat tidur sebanyak 224 dan terisi 91. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/virus-Covid-19-varian-Omicron.jpg)