Profil Khalid Basalamah, Ustaz yang Bakal Dipolisikan gara-gara Ceramahnya tentang Wayang
Ustaz Khalid Basalamah akan dilaporkan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Banyumas ke pihak kepolisian, buntut video viral ceramah wayang.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
"Harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya, jangan kita balik. Jangan budaya di-Islam-kan, susah. Meng-Islam-kan budaya ini repot, karena budaya banyak sekali," jawab Khalid seperti dikutip TribunnewsSultra.com dari akun @TomCruzz555.
"Kalau memang itu peninggalan nenek moyang kita, mungkin bisa kenang dulu, oh ini tradisi orang dulu seperti ini." lanjut Khalid.
"Tapi kan bukan berarti harus dilakukan sementara di Islam itu dilarang, kita sudah Muslim, harusnya kita tinggalkan," sambungnya.
Kemudian pada menit 1:30 hingga 1:38, Khalid menyatakan bahwa wayang harus dihapuskan atau dibuang.
"Dan kalau dia punya (wayang) maka lebih baik dimusnahkan dan dalam arti kata lebih baik dihilangkan ya," sebut Khalid.
Baca juga: Kabar Terbaru Oki Setiana Dewi Setelah Ceramah Kisah Suami Istri Viral dan Dituduh Normalisasi KDRT
Khalid pun mengatakan bahwa wayang harus ditinggalkan karena tak sesuai dengan agama Islam.
Ia juga menyinggung kemampuan teknologi yang lebih canggih untuk menggantikan keberadaan wayang di zaman sekarang.
"Maka dengan wayang-wayang ini sebenarnya sudah bisa tergantikan dengan manusia yang sudah jelas-jelas nyata." jelas Khalid.
Profil Khalid Basalamah
Dilansir TribunnewsSultra.com dari TribunnewsWiki.com, Dr. Khalid Zeed Abdullah Basalamah, Lc., M.A. ialah seorang pendakwah dan pengusaha asal Indonesia.
Pria yang akrab disapa Khalid Basalamah ini lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 1 Mei 1975.
Ustaz Khalid Basalamah menghabiskan masa kecilnya di kota kelahirannya Makassar.
Baca juga: Digugat Penipuan Investasi, Ustaz Yusuf Mansur: Sebenarnya secara Visi Misi Keumatan Sudah Berhasil
Di Makassar juga lah Khalid menempuh pendidikan dasar hingga pendidikan menengah pertamanya.
Lulus dari pendidikan menengah pertama, Khalid berangkat ke Madinah, Arab Saudi pada sekitar tahun ‘90-an.
Lulus dari tingkat pendidikan aliyah, Khalid melanjutkan pendidikan tingginya di Universitas Madinah.