Sihir Daun dari Hutan Papua dan Resiko Kerusakan Anu Pria
Sihir daun dari hutan Papua yang seolah telah menghipnotis dan ramai dibincangkan di Indonesia.
Kepercayaan tersebut sudah lama menjadi buah bibir.
Baca juga: 25 Pasien Covid-19 Dirawat di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara, Pasokan Tabung Oksigen Aman
Berdasarkan Jurnal Antropologi Indonesia Umbara dari Universitas Padjajaran, fakta daun bungkus Papua atau tumbuhan dengan nama lain daun tiga jari, memang dikenal sebagai teknologi lokal untuk memperbesar anu lelaki.
Namun kebenaran daun bungkus Papua mampu memperbesar anu lelaki belum terbukti secara ilmiah.
Ahli medis yang bergerak di bidang pengobatan herbal masih kesulitan untuk membuktikan manfaat dan fakta daun bungkus papua secara ilmiah.
Perhimpunan dokter herbal medik Indonesia, sebagaimana dikutip dari Orami, menegaskan bahwa belum ada penelitian yang membuktikan khasiat daun bungkus papua untuk memperbesar alat vital.
Menurut mereka, anu lelaki dapat membesar karena aliran darah arteri yang terus menerus ke bagian korpus skrotum serta menghambat aliran darah baliknya yaitu vena.
Baca juga: Lowongan Kerja Kendari, PT Jala Crabindo International Buka Loker Finance dan Accounting, Syarat
Pada akhirnya, hal ini akan membuat korpus skrotum terisi darah dan membesar.
Selain belum terbukti secara medis, daun bugkus Papua juga dapat beresiko membuat anu pria lumpuh.
Hal dikarenakan terjadinya pembengkakan edema setelah menggunakan daun bungkus Papua.
Berdasarkan informasi yang dirangkum dari Mayo Clinic, edema disebabkan oleh pembengkakan karena kelebihan cairan yang terperangkap di jaringan tubuh.
Edema dapat disebabkan oleh mengaplikasikan daun bungkus papua yang akhirnya dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyakit gagal jantung kongestif, penyakit ginjal atau sirosis hati.
Kerusakan alat kelamin karena daun bungkus Papua juga sebagaimana dipaparkan dalam jurnal antropologi Indonesia. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Daun-dari-hutan-Papua-15-Februari-2022.jpg)