Covid19 Kendari
Update Covid-19 di Kendari Angka Positif Capai 386 Kasus, 1 Meninggal Dunia
Diketahui dari 386 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, diantaranya 1 orang meninggal dunia.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Update kasus aktif Covid-19 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) per tanggal 12 Februari 2022 sebanyak 79 kasus.
Dengan penambahan tersebut total jumlah kasus baru positif Covid-19 Kota Kendari mencapai 386.
Diketahui dari 386 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, diantaranya 1 orang meninggal dunia.
Ada yang melakukan Isolasi terpusat sebanyak 30 orang, isolasi mandiri 320, dan di rawat di rumah sakit 66 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg Rahminingrum mengatakan 1 orang yang meninggal dunia adalah warga Kota Kendari.
"Kendari, meninggal tanggal 12 Februari 2022," kata drg Rahminingrum saat dikonfirmasi melalui whatsapp Minggu (13/2/2022).
Baca juga: Akibat Angka Kasus Covid-19 di Kendari Melonjak, Sekolah Tetap Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
Rahminingrum mengungkapkan, sementara 66 orang yang di rawat di rumah sakit diantaranya ada di Rumah Sakit (RS) Bahteramas yakni 27 orang, RSUD Kota Kendari 15 orang.
Kemudian RS Bhayangkara 15 orang, RS Ismoyo 1 orang, RS Hermina 6 orang dan RS Aliyah 1 sebanyak 2 orang.
Ke-66 pasien Covid-19 tersebut merupakan warga Kota Kendari sebanyak 38 orang dan warga luar kota Kendari 28 orang.
drg Rahminingrum meningatkan masyarakat lebih disiplin terapkan protokol kesehatan, selain itu Ia juga mengajak masyarakat yang sama sekali belum vaksin harus segera vaksin.
"Karena sekarang upaya yang bisa kita ambil itu memang harus lebih disiplin lagi terhadap protokol kesehatan," kata drg Rahminingrum, Jumat (11/2/2022).
"Jaman begini tidak ada orang yang tidak divaksin ya, jadi lengkapi vaksinasi jika bisa sampai dosis ketiga," ujarnya.
Baca juga: Warga Kendari Diminta Take Away, Hindari Makan di Restoran, Cara Cegah Penyebaran Covid-19
Ia mengatakan pentingnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan, termasuk melaksanakan vaksinasi.
Sebab menurutnya, jika sudah tervaksinasi dosis 2 dan booster, paling tidak gejalanya tidak sehebat yang sama sekali tidak di vaksin atau baru vaksin pertama.
"Kita saja yang sudah lengkap dosis boosternya belum tentu juga tidak terpapar, apalagi yang sama sekali tidak di vaksin," ujarnya.
Bahkan tracking dan tracing juga dilakukan oleh Puskesmas di wilayah kerja masing-masing di Kota Kendari.
Saat ini vaksin booster sudah bisa dilakukan untuk seluruh masyarakat di seluruh Indonesia.
Untuk di Kota Kendari, drg Rahminingrum mengatakan sudah mulai bisa melaksanakan vaksinasi booster dan akan melakukan tale off vaksinasi booster masyarakat umum pada Senin 14 Februari 2022 mendatang.
"Senin depan insha Allah, bapak Wali Kota beserta para kepala OPD sekalian di booster, Senin kemarin sempat tertunda," ujarnya.
Vaksinasi booster dilakukan setelah jangka waktu 6 bulan dari vaksinasi dosis 2, dan vaksinasi dosis 2 ini dilakukan setelah 1 bulan melakukan dosis pertama. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)