Berita Kendari
Vaksin Booster Masyarakat Umum di Kendari Mulai 7 Februari, Sulkarnain Kadir Orang Pertama Disuntik
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir akan menjadi orang pertama disuntik vaksin booster untuk masyarakat umum di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir akan menjadi orang pertama disuntik vaksin booster untuk masyarakat umum di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Diketahui, pelaksanaan suntik vaksin booster tersebut akan mulai diselenggarakan pada Senin (7/2/2022) mendatang.
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari drg Rahminingrum saat ditemui diruangannya, Senin (31/1/2022).
Ia mengatakan Pemerintah Kota Kendari berencana memulai vaksin booster tersebut di Pelataran Kantor Dinkes Kota Kendari.
"Jadi, Bapak Wali Kota sebagai orang yang pertama untuk vaksin booster kelompok masyarakat umum, pencanangannya di sini," kata drg Rahminingrum
Baca juga: Menko PMK Muhadjir Effendy Sebut Nakes di Sultra Belum Capai 1 Persen Terima Suntikan Vaksin Booster
Kata dia, sebenarnya vaksin booster untuk masyarakat umum sudah bisa laksanakan hanya saja, pihaknya menunggu jatah vaksin dari pusat.
Karena, kata dia, stok vaksin yang ada saat ini diprioritaskan untuk vaksinasi tahap pertama dan kedua, anak, dan lansia.
Sebelumnya pemerintah pusat mensyaratkan semua daerah yang ingin melaksanakan vaksin booster masyarakat umum harus memenuhi syarat.
Di antaranya capaian vaksinasi dosis pertama mencapai 70 persen dan vaksinasi lanjut usia (lansia) 60 persen.
Namun pemerintah akhirnya membuka ruang untuk semua daerah kabupaten kota melaksanakan vaksinasi booster masyarakat umum.
Baca juga: Jokowi Gratiskan Vaksin Booster COVID-19, Ini Syarat dan Cara Cek Tiket Vaksinasi di PeduliLindungi
"Yang sebelumnya disyaratkan lansia harus 60 persen, itu belum tercapai, kalau dosis satunya sudah tercapai. Sama seperti vaksin anak akhirnya dibuka untuk semua daerah," jelasnya.
Untuk dosis vaksin booster ini, drg Rahminingrum menjelaskan nantinya bisa silang vaksin dengan takaran setengah dosis.
Jelasnya, jika dosis pertama dan kedua menggunakan vaksin Sinovac, maka untuk vaksin booster bisa menggunakan Pfizer atau Moderna.
Sama halnya jika sebelumnya (dosis pertama dan kedua) menggunakan vaksin Astrazeneca, untuk booster bisa menggunakan Moderna.
Kata drg Rahminingrum, dengan takaran 0,25 ml, setengah dari dosis sebelumnya yaitu setengah 0,5 ml. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)