Imbas Unjuk Rasa Ricuh, Polda Jabar Amankan 725 Anggota GMBI: 24 Residivis dan 16 Postif Narkoba
Polda Jabar mencatat terdapat 725 orang anggota ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang diamankan setelah unjuk rasa ricuh.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Polda Jawa Barat (Jabar) mencatat terdapat 725 orang anggota ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) yang diamankan.
Ada 16 orang di antaranya positif narkoba, sedangkan 24 anggota lainnya adalah residivis.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menuturkan bahwa, pihaknya juga menyita sejumlah barang bukti berupa 85 kendaraan roda empat dan 193 motor.
"Nanti penyidik akan menyesuaikan prosedur yang ada, kita akan estafet memeriksa mereka semua dan mengklarifikasi siapa yang terlibat dan memenuhi unsur pidana," sebut Kombes Pol Ibrahim di Mapolda Jabar, Kamis (27/1/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari TribunJabar.id.
Pihak kepolisian juga menyita senjata tajam (sajam) berupa golok, serulit, pisau dan stik golf yang dibawa oleh para anggota Ormas GMBI.
"Mereka ini pada saat dilakukan penggeledahan ada beberapa buah senjata tajam, ada enam kita temukan," papar Kombes Pol Ibrahim.
Baca juga: Respons Pertamina soal 5 Tuntutan Demo Warga Kampung Miliarder Tuban yang Menyesal
Ricuh Unjuk Rasa GMBI

Sebelumnya, massa dari organinasi GMBI merusuh saat berunjuk rasa di depan Mapolda Jabar pada Kamis (27/1/2022) kemarin.
Diketahui bahwa nggota ormas GMBI yang berunjuk rasa tersebut sempat melempar dan merusak fasilitas di lingkungan Mapolda Jabar.
Massa anggota Ormas GMBI juga membakar dan memblokade jalan Soekarno-Hatta.
Bahkan, terdapat orang yang nekat menaiki patung Maung Lodaya yang terdapat di halaman depan Mapolda Jabar.
Hingga akhirnya polisi berhasil mengamankan ratusan anggota GMBI yang unjuk rasa itu.
Ratusan anggota Ormas GMBI itu kemudian dikumpulkan di halaman Mapolda Jabar untuk didata dan dilakukan tes urine.
Baca juga: Belum Genap Setahun Dapat Rejeki Nomplok, Warga Kampung Miliarder di Tuban Menyesal hingga Demo
Penyebab Unjuk Rasa GMBI

Unjuk rasa GMBI ke Polda Jabar ini bermaksud menuntut pengusutan kasus kekerasan terhadap salah seorang anggota GMBI ketika aksi damai di salah satu perusahaan di Kabupaten Karawang, Jabar beberapa waktu lalu.
Pada Kamis (27/1/2022) siang, massa ormas GMBI berunjuk rasa di depan Markas Polda Jabar yang mengkibatkan Jalan Soekarno Hatta ditutup sementara.
Para pengunjuk rasa GMBI ini pun lalu duduk di badan jalan depan Mapolda Jabar itu.
Hingga pukul 13.00 jalan ini pun masih ditutup dan menyebabkan lalu lintas padat sepanjang sekitar 4 kilometer.
Sementara itu, GMBI menuliskan spanduk yang berisi menuntut Kapolda Jabar untuk menyelesaikan kasus salah seorang anggota GMBI yang menjadi korban kekerasan ketika aksi damai di salah satu perusahaan Karawang beberapa waktu lalu.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa di Kendari Tolak Hasil E-Voting PEMIRA UHO 2021, Unjuk Rasa di Halaman Rektrorat
Polisi Buru Pelaku yang Naiki Patung Macan Lodaya

Kombes Pol Ibrahin menyatakan bahwa, pihaknya akan memburu mencari anggota Ormas GMBI yang menaiki patung Macan Lodaya ketika unjuk rasa, Kamis (27/1/2022) kemarin.
"Iya, ini akan kami tindak dan kejar," tegas Kombes Pol Ibrahim di Mapolda Jabar, Kamis (27/1/2022) seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari TribunJabar.id.
Selain itu, pihak kepolisian juga akan mencari dalang di balik kerusuhan unjuk rasa yang dilakukan ormas GMBI tersebut.
"Polda Jabar juga melakukan pencarian aktor intelektual yang menginisiasi kegiatan ini serta memprovokasi timbulnya tindakan anarkis dari pengunjuk rasa tersebut," jelas Kombes Pol Ibrahim.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "725 Anggota GMBI Diamankan Polisi, 24 di Antaranya Residivis dan 16 Positif Narkoba" dan "Polda Jabar Buru Anggota Ormas GMBI yang Menaiki Patung Maung Lodaya saat Unjuk Rasa"