Usung Konsep Zero Emisi, Jokowi Sebut Nusantara Dirancang agar Warga Bepergian dengan Jalan Kaki
Presiden Jokowi menyebut, pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur tak hanya memindahkan perkantoran tetapi juga membangun kota smart.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Sebelumnya, pada draf RUU, ibu kota baru hanya disebut sebagai "IKN [...]", karena belum mencantumkan nama di dalamnya.
Baca juga: Sasar Wilayah Calon Ibu Kota Baru, OTT KPK Jaring Bupati PPU Abdul Gufur Masud atas Kasus Suap
Suharso mengatakan, bahwa pemerintah memilih kata Nusantara menjadi nama ibu kota Republik Indonesia yang baru.
"Ada sekitar 80-an lebih, tetapi kemudian akhirnya dipilih kata 'Nusantara' tanpa kata jaya," sebut Suharso dalam rapat antara Panitia Khusus RUU Ibu Kota Negara dan pemerintah, Senin (17/1/2022).
Diungkapkannya juga alasan pemerintah pada akhirnya memilih nama Nusantara.
"Alasannya adalah Nusantara sudah dikenal sejak dulu, dan ikonik di internasional, mudah dan menggambarkan kenusantaraan kita semua Republik Indonesia," papar Suharso.
Baca juga: Jelang MotoGP 2022 Sirkuit Mandalika, Presiden Jokowi Jajal Bypass BIL Pakai Motor RI 1 Custom
Nusantara Smart City
Ibu kota baru digadang-gadang akan menjadi smart city.
Adapun regulasi ibu kota baru ditargetkan selesai pada bulan ini.
Pemerintah sendiri juga mulai memetakan sejumlah kementerian dan lembaga yang akan pertama kali berkantor di wilayah yang masuk dalam Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim ini.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Dian Erika Nugraheny/Ardito Ramadhan)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Ibu Kota Baru Bukan Hanya Memindahkan Perkantoran, tapi Membangun Smart City" dan "Kepala Bappenas Umumkan Nama Ibu Kota Baru: Nusantara"