Pria asal Lombok yang Tendang Sesajen di Lokasi Terdampak Erupsi Gunung Semeru Ditangkap di Bantul
Pelaku pengrusakan sesajen ruwatan di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur ditangkap.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pelaku pengrusakan sesajen ruwatan di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur ditangkap.
Sosoknya adalah pria berinisial HF (34).
HF diringkus anggota Ditreskrimum Polda Jatim pada Kamis (13/1/2022) malam.
Baca juga: Terungkap Identitas Pria dalam Video Viral yang Buang dan Tendang Sesajen Semeru: Asal Lombok Timur
Pria kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu ditangkap petugas di sebuah daerah di kawasan Bantul, Yogyakarta.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko membenarkan kabar tersebut.
Dia mengatakan, petugas berhasil melacak keberadaan HF yang diketahui berada di Bantul, Yogyakarta.
"Iya semalam diamankan. Benar di Bantul, DIY," ujar Kombes Pol Gatot Repli Handoko saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (14/1/2022).
Kini pihaknya sedang melakukan penyidikan terhadap HF atas video viral pria membuang sesajen di lereng Gunung Semeru itu.
Baca juga: Menuju Titik Terang, Polisi Kantongi Identitas Pria dalam Video Viral yang Buang dan Tendang Sesajen
"Tadi pagi baru sampai, kami masih lakukan pemeriksaan di Ditreskrimum Mapolda Jatim. Kami akan sampaikan nanti," kata mantan Kasat Sabhara Polrestabes Surabaya itu.
Sebelumnya, pada Minggu (9/1/2022), santer beredar video yang merekam aksi seorang pria membuang dan menendang makanan sesajen di lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang.
Baca juga: Video Viral Remaja Trenggalek Terjun ke Sungai Arus Deras saat Banjir: Tradisi sejak Kakek Kami
Diketahui, peristiwa itu terjadi di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.
Lokasinya ada di dua titik. Pertama yaitu pura dan sungai yang berhulu dari Gunung Semeru.
Warga setempat, Khotib menyayangkan aksi yang dilakukan pria tak dikenal dalam video viral tersebut.
Menurutnya, sesajen merupakan warisan dari budaya leluhur yang masih dipegang banyak masyarakat untuk menjaga tradisi.
Aksi itu, lanjut Khotib, disebut telah mencederai perasaan warga lereng Gunung Semeru.
Baca juga: Sopir Truk Mabuk Lucuti Baju Ibu-ibu yang Tertidur, Korban Sempat Diam karena Mengira Suaminya