Berita Sulawesi Tenggara
Pimpinan Gereja Ora Et Labora: Umat Kristen Bagian NKRI yang Menjaga Persatuan di Kota Kendari
Pimpinan Gereja Ora Et Labora Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Martin Efendi Patulak mengungkap tema Natal 2021.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pimpinan Gereja Ora Et Labora Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Martin Efendi Patulak mengungkap tema Natal 2021.
Tema Natal 2021 adalah Dengan Natal Kristus, Kita Wujudkan Kasih Persaudaraan yang Tulus pada Sesama untuk Memperkokoh Hidup Rukun dan Damai dalam Gereja Sultra, Masyarakat se-Sultra dan NKRI.
Martin Efendi Patulak mengatakan, gereja atau umat Kristen merupakan bagian dari NKRI.
"Kami merupakan bagian dari NKRI yang menjaga keutuhan, ketenteraman masyarakat Sultra, dan Kota Kendari," kata Martin Efendi Patulak saat ditemui, Sabtu (25/20/2021).
Martin Efendi Patulak menilai, kewajiban menjaga ketenteraman dan keutuhan di Kota Kendari mesti dilakukan, karena keberagaman sangat dilindungi.
Baca juga: Makna Perayaan Hari Natal 2021, Ketua Sinode Gepsultra Sebut Semua Orang Sama di Mata Tuhan
"Karena keberagaman agama di sini (Kota Kendari) sangat dilindungi oleh pemerintah, sehingga (umat Kristen) harus menjadi bagian penting menjaga persatuan ini," tandasnya.
Hybrid
Gereja Ora Et Labora Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar ibadah Natal 2021 secara hybrid.
Penyelenggaraan Natal 2021 itu disebabkan kondisi pandemi Covid-19 di Kota Kendari, Sultra sehingga tak semua jemaat datang ke gereja.
Wakil Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat Gereja Ora Et Labora Dr Martin Efendi Patulak mengatakan, malam Natal atau malam pohon terang hanya diikuti 50 persen jemaat.
Tak hanya itu, pihaknya juga membatasi durasi ibadah satu jam lebih cepat dari biasanya.
Baca juga: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kawasan Puday-Lapulu, Wali Kota Kendari: Capai Target Kotaku
"Hanya 200-250 jemaat, seharusnya sampai 600. Kita sengaja (mulai) jam 5 (sore), agar jam setengah tujuh atau jam 7 sudah selesai ibadahnya," ujar Martin saat ditemui di sela-sela prosesi Natal 2021, Jumat (24/12/2021)
Menurut dia, suasana perayaan Natal sebelum pandemi Covid-19 jauh berbeda dengan saat pagebluk mewabah.
Kata Martin, sebelum Covid-19, ibadah Natal di gereja yang terletak di Jl Lawata, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sultra itu bisa dihadiri 1.500 jemaat.
Namun, pihaknya tetap menyelenggarakan ibadah meski secara hybrid, sebagian jemaat boleh datang ke gereja.