Berita Sulawesi Tenggara
Makna Perayaan Hari Natal 2021, Ketua Sinode Gepsultra Sebut Semua Orang Sama di Mata Tuhan
Ketua Sinode Gepsultra Pendeta Marthen Sambira mengatakan momen Natal 2021 dimaknai semua orang sama di mata Tuhan.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ketua Sinode Gepsultra Pendeta Marthen Sambira mengatakan momen Natal 2021 dimaknai semua orang sama di mata Tuhan.
Perayaan Natal juga artinya Allah menanggalkan kekudusannya dengan lahir dalam kerendahan yang sedalam-dalamnya.
Katanya, apabila tiap manusia menyambut Natal dengan kerendahan diri maka balasannya adalah nilai dan makna Natal sejati yang sesungguhnya.
Menurutnya, dengan kerendahan tersebutlah kasih Allah akan merangkul tanpa memandang siapapun umatnya.
"Terkadang manusia masih memandang manusia lainnya apabila orang tersebut setara dengan dirinya baik itu dari segi pendidikan, status sosial ekonomi ataupun kepangkatan dan lainnya," katanya, Sabtu (25/12/2021).
Baca juga: Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kawasan Puday-Lapulu, Wali Kota Kendari: Capai Target Kotaku
Jelasnya, dengan pandangan seperti itu juga terkadang manusia melihat seseorang yang tidak setara dengan dirinya bakal mengabaikannnya.
Sehingga dalam momentum Natal kali ini, kata Pendeta Marthen Sambira, pemikiran dan cara pandang tersebut harus diubah.
Katanya, semua manusia harus memiliki pikiran sama dengan Sang Putra Natal yang memandang setiap manusia sama dihadapannya.
"Itulah sebabnya ia lahir di kandang domba, dengan melihat setiap orang sama nilai dan derajatnya," katanya.
"Momen natal bukan hanya sekadar perayaan semata, meriah, mempersiapkan makanan serta atribut pakaian namun perubahan nilai kehidupan menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.
Baca juga: Pemerintah Kota Kendari Raih Peringkat Pertama Monitoring Centre for Prevention se-Sulawesi Tenggara
Pendeta Marthen ingin menyampaikan hikmah Natal 2021 sesuai dengan tema tahun ini yakni Cinta Kasih Kristus Yang Menggerakkan Persaudaraan.
Ia menyebut dapat dilihat pada firman Tuhan di dalam 1 Petrus ayat 22 yaitu sesuai tema Natal 2021 terdapat dua makna yang mendalam.
Khususnya umat Kristiani, ia pun mengajak agar merenung serta memaknai Hari Natal 2021.
"Natal atau kelahiran Yesus Kristus berarti Allah datang bersama kita semua Yohanes atas kasihnya," jelasnya.
"Yohanes 3 ayat 16 mengatakan karena kasih Allah yang besar atas dunia ini maka ia karuniakan anak yang tunggal supaya orang percaya dan tak binasa melainkan memperoleh kehidupan yang kekal," tuturnya.
Baca juga: TP PKK Kota Kendari dan DWP Berikan Bantuan kepada Yayasan Pondok Pesantren Al Ihsan Baron
Katanya dengan begitu, makna Natal bagi yang merayakan dan menyambutnya dapat memperoleh keselamatan dan hidup yang kekal.
Ia menuturkan bukan hanya berbicara mengenai keselamatan dan hidup kekal saja ketika manusia telah meninggal dunia, justru kedatangan Yesus Kristus mau membawa keselamatan dan kehidupan bahagia.
Selain itu, walaupun masih dalam kondisi pandemi Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, umat Kristiani masih dapat merayakan Natal 2021 kali ini.
"Semoga cinta kasih Kristus nyata melalui kehadiran serta peran kita semua di manapun kita berada, selamat merayakan Natal 25 Desember 2021," katanya.
"Serta selamat menyongsong tahun baru 2022, kiranya semangat Natal sebagai sumber motivasi dan nilai, dan menjadi berkat menuju perjalanan berikutnya, puji Tuhan amin," katanya.
Baca juga: Angka Stunting di Kendari Turun, Ketua TP PKK Sri Lestari: Berkat Kerja Sama OPD dan Stakeholder
Imbauan
Pendeta Marthen pun mengatakan dalam momen Natal 2021 makna terkait cinta kasih Kristus yang menjadi dasar bagi umat untuk menggerakkan persaudaraan kepada orang lain atau sesama.
Ia pun menjelaskan dalam sejarah perjalanan masyarakat di Indonesia memang tak dapat dipungkuri kehidupan yang harmonis, rukun dan damai sering kali mendapat tantangan.
Hal itu karena seseorang terlalu menonjolkan atau melebihkan kelompoknya baik dari segi etnis, agama, ideologi, politik dan lainnya.
"Dengan adanya melebihkan salah satu kelompok terkadang dalam sejarah dampaknya banyak merenggut harta benda bahkan nyawa melayang," tuturnya.
Lebih lanjut, mempersatukan beranekaragam kelompok tersebut untuk menciptakan keamanan, kerukunan, dan kenyamanan bukan saja tugas dari pemerintah maupun TNI Polri melainkan masyarakat Tanah Air.
Baca juga: Indomaret Kendari Diskon Perlengkapan Bayi, Alfamidi Beri Potongan Harga Pembelian Klin Softergent
Katanya hal itu sesuai dengan impian para pejuang Tanah Air yang berjanji untuk Indonesia yakni berbangsa satu, bertanah air satu, dan berbahasa satu.
Sehingga menurutnya hal itu yang menjadi landasan serta dasar untuk masyarakat Indonesia saat ini dan yang akan datang.
"Semua menjadi tanggung jawab kita bersama untuk menciptakan kedamaian keamanan di Tanah Air Indonesia, hal inilah yang dibutuhkan untuk membangun Tanah Air agar dapat maju dan berkembang," tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)