Bentrok di Kendari
BREAKING NEWS: Polda Sultra Amankan Petinggi Ormas Buntut Bentrok di Kendari Sulawesi Tenggara
Petinggi Ormas berinisial A tersebut diamankan menyusul bentrok antarkelompok pada Kamis (16/12/2021) lalu.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara atau Polda Sultra mengamankan salah satu petinggi organisasi masyarakat (ormas) di Kendari, Provinsi Sultra.
Petinggi Ormas berinisial A tersebut diamankan diduga menyusul bentrok antarkelompok pada Kamis (16/12/2021) lalu.
Bentrok antarkelompok itu pecah di kawasan Kota Lama dan Kendari Beach, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
.A selanjutnya menjalani pemeriksaan di Markas Polda Sultra sejak Minggu (19/12/2021) malam.
“Benar diamankan tadi malam,” tulis Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Sultra, AKBP Bambang Wijanarko, kepada TribunnewsSultra, Senin (20/12/2021).
Baca juga: Pascabentrok Pemuda, Situasi Jembatan Teluk Kendari dan Tugu Religi MTQ Masih Sepi Pengunjung
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) resmi melansir fakta-fakta terkait bentrok antarkelompok di Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Fakta terkait korban, kerugian, dugaan penyebab dan pelaku, hingga langkah penanganan dan pengamanan yang telah dan akan dilakukan ini resmi dilansir pihak kepolisian pada Sabtu (18/12/2021).
Data-data terkait bentrokan itu resmi dilansir Polda Sultra melalui Kepala Bidang (Kabid) Humas Kombes Pol Ferry Walintukan.
Kombes Ferry didampingi Direktur Reserse Kriminal Khusus atau Direskrimsus Kombes Pol Heri Tri Maryadi dan Kepala Kepolisian Resort atau Kapolres Kendari AKBP Didik Erfianto.
Fakta-fakta peristiwa tersebut dilansir melalui konferensi pers yang digelar di Markas Polda Sultra, Jl Haluoleo, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Selain data terkait bentrok antarkelompok tersebut, pihak kepolisian juga memastikan situasi keamanan sejauh ini sudah kondusif.
Simak selengkapnya data yang dihimpun TribunnewsSultra.com:
Data Korban
Polda Sultra telah mencatat total korban bentrok antarpemuda yang terjadi di Kota Kendari, Provinsi Sultra, pada Kamis (16/12/2021).
Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan seorang warga berinisial A (23) yang tak terkait bentrokan tersebut meninggal dunia.
“Korban sopir angkot meninggal dunia di Kendari Beach, murni hanya lewat saat membawa penumpang,” katanya.
Selain itu, ada 19 orang lainya yang merupakan korban luka-luka dan dirawat disejumlah rumah sakit.
Sebanyak 5 orang di Rumah Sakit Bhayangkara, 6 di Rumah Sakit Santa Anna, 8 di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Kendari.
“Ini laporan yang kami terima, untuk luka-luka nanti kita update lagi. Karena terus terang hasil visum belum kita terima,” katanya.
Baca juga: Tiga Hari Pascabentrok Kelompok Pemuda, Sejumlah PKL di Kendari Beach Mulai Berdagang
Bentrok pemuda di Kota Kendari sebelumnya juga menimbulkan kerugian materiil.
Kios dan gerobak milik PKL diduga dibakar dan dirusak oknum.
Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari sebelumnya memastikan akan mengganti kerugian tersebut.
Hal itu disampaikan Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir pada rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Jumat (17/12/2021).
Dugaan Penyebab
Pada kesempatan ini, Polda Sultra juga mengungkap dugaan penyebab bentrok antarkelompok.
“Satu memprovokasinya satu terprovokasi dan terjadilah benturan,” kata Kombes Ferry.
Kombes Ferry menyebut peristiwa tersebut hanya pemicu karena kejadian yang sama sudah pernah terjadi.
“Ini terjadi karena spontanitas, personel sudah berusaha mencegah, supaya tidak berada di tempat rawan, tapi ada kelompok yang menerobos,” jelasnya.
Pemeriksaan Saksi
Sejauh ini, Polda Sultra sudah memeriksa 8 orang saksi terkait peristiwa bentrok antarkelompok di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Sejauh ini ada 8 orang yang sudah kami periksa dalam kaitannya dengan kasus ini,” kata Kombes Ferry.
Dalam kaitan peristiwa tersebut, kata Kombes Ferry, tim Dirkrimum juga belum melakukan penjemputan paksa.
“Jadi untuk penanganan saat ini oleh satuan dirkrimum belum ada yang dilakukan upaya paksa. Kalau ada tindakan-tindakan dan perkembangan penanganan kasusnya akan kami berikan informasi lebih lanjut,” jelas Kombes Ferry.
Begitupun pihak-pihak yang ditetapkan sebagai tersangka pascabentrokan antarkelompok tersebut.
Baca juga: Polda Sultra Ungkap Penyebab Bentrok Kelompok di Kendari
“Jadi nanti kita menunggu perkembangan berikutnya yah karena saat ini ditkrimum masih melakukan penyelidikan. Jadi kita tunggu hasil selanjutnya,” ujarnya.
Senada disampaikan AKBP Didik Erfianto.
“Terkait siapa pelaku yang nanti akan ditetapkan sebagai tersangka pada kerusuhan kemarin nanti akan diupdate,” katanya.
Menurutnya, sudah ada tim yang dibentuk Polda Sultra untuk menangani kasus bentrok tersebut.
“Mohon doanya, mudah-mudahan siapa pelaku siapa di balik itu, siapa-siapa semuanya nanti akan diupdate perkembangannya,” jelasnya.
Patroli Cyber
Direskrimsus Kombes Pol Heri Tri Maryadi menjelaskan pihaknya sudah melakukan patroli cyber untuk mengantisipasi penyebaran informasi hoaks terkait peristiwa bentrok di Kota Kendari.
“Ini kita cari informasi media sosial dan sudah ada upaya melakukan profiling dan takedown berita-berita yang memprovokasi, berita-berita hoaks yang bisa membuat masyarakat resah dan takut,” katanya.
Baca juga: Ustaz Lecehkan 2 Murid, Kini Pelaku Kabur dari Rumah, Ternyata Mantan Ketua Ranting FPI
“Kita sudah melakukan upaya-upaya itu. Siapa-siapa saja yang bisa kita lakukan upaya-upaya penindakan maupun upaya lain supaya tetap terjaga kondusifitas di media sosial,” jelasnya menambahkan.
Sejauh ini, kata Kombes Heri, pihaknya sudah banyak memantau akun-akun di medsos.
“Banyak dan kami sudah melakukan koordinasi dengan cyber Polri untuk melakukan takedown berita-berita ini,” ujarnya.
Langkah Pengamanan
Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) meminta bantuan pengamanan sebanyak 200 personel Brimob ke Mabes Polri.
Sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK) itu akan diperbantukan di Kota Kendari, Provinsi Sultra.
“Kabag Ops sudah meminta ke Mabes Polri, dua SSK untuk menambah kekuatan Polda Sultra. (Dari) Brimob,” kata Kombes Ferry di Mapolda Sultra pada Sabtu (18/12/2021).
Hanya saja, kata dia, hingga kini belum ada informasi mengenai permintaan itu termasuk soal rencana kedatangan 200 personel itu.
Menurut Kombes Ferry, permintaan bantuan pengamanan tersebut tidak berkaitan dengan peningkatan status keamanan di daerah ini.
“Situasi di Kendari, Sulawesi Tenggara normal. Hanya saja Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan sudah seperti ini,” jelasnya.
Baca juga: Berhasil Ditangkap Polisi, Driver GoCar yang Rudapaksa Perawat Mengaku: Atas Dasar Suka Sama Suka
Sebelumnya, Kombes Ferry memastikan kondisi Kota Kendari saat ini sudah sangat kondusif dan berjalan normal.
Polisi mengimbau kepada masyarakat agar tidak takut beraktivitas.
Sebanyak 400 TNI-Polri dikerahkan untuk bersiaga di sejumlah titik.
“Personel dari Polda Sultra, Polres Kendari, Brimob Sultra, dan TNI,” kata Kombes Ferry di Markas Polda Sultra, Jumat (17/12/2021).
Selain itu, pengamanan dibantu personel Polres Konawe dan Konawe Selatan (Konsel).
Personel dua polres tersebut disiagakan di perbatasan pintu masuk Kota Kendari.(*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar/Amelda Devi Indriani/Risno Mawandili)