UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru, 1 Warga Tewas, 2 Orang Hilang, 300 KK Mengungsi

Bencana erupsi Mahameru atau Gunung Semeru, gunung berapi tertinggi di Pulau jawa Sabtu (4/12/2021) menelan korban jiwa hingga 10 warga masih terjebak

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
kolase foto (handover)
Update korban erupsi Gunung Semeru dan dampak letusan, 1 korban meninggal dunia, 41 luka bakar, 2 hilang, dan 10 warga masih terjebak, serta 300 KK mengungsi 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Bencana alam meletusnya gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa yakni Gunung Semeru yang terletak di Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (4/12/2021) kemarin sore, sangat mengejutkan masyarakat terutama warga Kabupaten Lumajang.

Besarnya erupsi Gunung Semeru kemarin sore waktu setempat menyebabkan sejumlah warga menghilang dan masih ada yang terjebak, bahkan menelan nyawa seorang warga.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com, tercatat data sementara oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait dampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jatim.

Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu (4/12/2021), peristiwa bencana letusan Gunung Semeru berdampak ke 6 desa yang berada di 2 kecamatan di Lumajang.

Sebaran abu vulkanik Gunung Semeru juga sudah berdampak di 11 desa/kelurahan di 9 kecamatan.

Bencana guguran awan panas Gunung Semeru menyebabkan seorang warga meninggal dunia.

Baca juga: Nenek dan Cucu Selamat dari Erupsi Gunung Semeru, Hujan Batu hingga Petir Menyambar: Seperti Kiamat

Kemudian terdapat 2 orang hilang, 8 sampai 10 orang masih terjebak, dan 70 warga dilarikan ke puskesmas, serta 300 KK mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Adapun kerusakan dan kerugian materil akibat bencana ini masih dalam proses pendataan lebih lanjut.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jatim, Minggu (5/12/2021) pagi ini.

Kepala BNPB memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya pada pengoptimalan proses evakuasi korban bencana dan penyaluran kebutuhan dasar pengungsi berjalan dengan baik.

“Kami datang untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya penanganan pengungsi ini bisa berjalan secara tepat dan cepat. Dan tentunya kebutuhan dasar dari pengungsi ini akan kami yakinkan untuk dapat terfasilitiasi secara optimal,” jelas Letjen TNI Suharyanto.

“Langkah cepat ini kami lakukan atas petunjuk dan arahan bapak Presiden Joko Widodo,” lanjutnya.

BNPB sebelumnya sudah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Provinsi Jatim mengenai upaya penanganan darurat bencana letusan Gunung Semeru.

Baca juga: Update Korban Erupsi Gunung Semeru dan Dampak Letusan: 1 Korban Meninggal, 41 Luka Bakar, 2 Hilang

BNPB juga sudah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat dan kebutuhan lainnya.

“BNPB terlebih dahulu sudah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kab. Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur via darat dengan membawa logistik seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat dan logistik dasar lainnya,” ungkap Letjen TNI Suharyanto.

Gunung Tertinggi di Pulau Jawa Meletus

Dilansir TribunewsSultra.com dari Surya.co.id, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa pada Sabtu (4/12/2021) sore, meletus.

Gunung Semeru yang juga disebut sebagai Mahameru ini meletus lagi dan mengeluarkan kepulan abu membumbung tinggi.

Sejak Jumat (3/12/2021) sore, Gunung Semeru sudah mengeluarkan lava pijar sembari mengeluarkan suara gemuruh.

Salah satu saksi mata meletusnya Gunung Semeru, yakni Giri penduduk Dusun Kampung Renteng, Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca juga: Keindahan Gunung Semeru di Jawa Timur dalam Film 5 cm, Pesona Ranu Kumbolo hingga Tanjakan Cinta

Giri menyampaikan bahwa dirinya melihat guguran lava pijar mulai Jumat sore (3/12/2021) sekitar pukul 18.00 WIB, dengan jarak luncur 1 kilometer lebih disertai suara gemuruh beberapa kali.

"Ya sebenarnya takut mas, takut kayak tahun lalu. Semeru dari tadi malam terlihat jelas bisa dilihat dengan kasat mata dan beberapa kali terdengar suara gemuruh." ujar Giri.

Hingga pada Sabtu (4/12/2021) Gunung Semeru menunjukkan aktivitas vulkanik dengan mengeluarkan awan panas guguran.

Sementara itu, dari pantauan memang Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas ini terjadi sejak semalam.

Terjadi beberapa kali guguran lava yang turun dan mengarah ke jalur lahar, di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo.

Baca juga: Kondisi Terkini Gunung Semeru Erupsi, Meletus Disertai Kepulan Asap Tebal, Warga Mengungsi

Mengutip laporan dari laman resmi PVMBG https://magma.esdm.go.id dalam 24 jam terakhir, Mahameru mengeluarkan 54 letusan atau erupsi dengan amplitudo 11-12 mm dalam durasi 85-130 detik.

Di waktu yang hampir bersamaan, terpantau 2 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 500-800 meter, yang berada di bawah kawah kurang lebih 500 meter.

Baca juga: Kesaksian Warga Soal Erupsi Gunung Semeru, Lava Pijar Berhembus, Tanah Goyang dan Desa Gelap

Terpantau, saat Gunung Semeru mengeluarkan kepulan asap tebal dari Puncak Jonggring Saloko.

Sehingga beberapa kawasan lereng gunung seperti di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terdampak hujan abu.

Warga yang menduduki dua kecamatan tersebut pun diminta untuk mengungsi.

"Sebagai tindakan preventif warga yang tinggal dekat sungai jalur lahar diimbau untuk diungsikan dulu," terang Syafii Kepala Desa Sumbermujur.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (Tribunnews.com) (Surya.co.id)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru, BNPB Catat 300 KK Mengungsi, 10 Orang Terjebak, 2 Warga Hilang" dan di Surya.co.id dengan judul "Kesaksian Warga Lihat Gunung Semeru Meletus, Guguran Lava Pijar Disertai Gemuruh, Korban Jiwa Nihil"

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved