Kesaksian Warga Soal Erupsi Gunung Semeru, Lava Pijar Berhembus, Tanah Goyang dan Desa Gelap
Berikut kesaksian warga saat erupsi Gunung Semeru, memuntahkan awan panas tanah bergemuruh hingga 2 kecamatan di Kabupaten Lumajang gelap gulita.
Lingkungan geografis pulau Jawa dan Bali memang cocok dengan lambang-lambang agama Hindu.
Dalam agama Hindu ada kepercayaan tentang Gunung Meru, Gunung Meru dianggap sebagai rumah tempat bersemayam dewa-dewa dan sebagai sarana penghubung di antara bumi (manusia) dan Kayangan.
Banyak masyarakat Jawa dan Bali sampai sekarang masih menganggap gunung sebagai tempat kediaman Dewata, Hyang, dan makhluk halus.
Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan dihormati oleh masyarakat Bali.
Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru dilakukan oleh orang Bali.
Betapapun upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru.
Selain upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta suci.
(*)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Gunung Semeru Meletus Kembali, Fakta Legenda Gunung Tertinggi Pulau Jawa : Paku Pulau Jawa