Berita Kendari

Pembangunan Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad, MRI Kendari Target Rampung Juli 2022

Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kota Kendari mulai melakukan pembangunan gedung belajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Laode Ari
Istimewa
Peletakan batu pertama pembangunan gedung belajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad, di Jalan Konawe, Kecamatan Abeli Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (13/11/2021). Agenda ini dihadiri langsung Ketua DPW PKB Sultra, Jaelani. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kota Kendari mulai melakukan pembangunan gedung belajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Tarbiyatul Aulad. 

Ditandai dengan melakukan peletakan batu pertama pembangunan MI Tarbiyatul Aulad, berlokasi di Jalan Konawe, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (13/11/2021).

Peletakan batu pertama pembangunan sekolah tersebut, secara simbolis dilakukan oleh perwakilan siswa, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) MRI Sultra Jaelani, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) MRI Kota Kendari, serta perwakilan donatur.

Ketua DPD MRI Kota Kendari, Mundzir Massar mengatakan pembangunan madrasah dibangun dalam empat tahapan.

Tahap pembangunan pertama pondasi dan tiang, pembangunan dinding dan jendela, atap dan plafon, serta tahapan pembangunan lantai dan plester.

“Ke depan setelah tahapan pondasi selesai, kami berencana untuk bertemu dengan para pengusaha untuk mengumpulkan donasi. Tahapan pertama sudah ada beberapa donatur dari Politisi, pengusaha dan juga dosen,” kata Mundzir Massar. 

Baca juga: 12 Madrasah di Muna Barat Ikut Kompetisi Sains Tingkat Kabupaten 2021

Ia mengatakan target pembangunan rampung di bulan Juli 2022 mendatang. 

Tentunya hal itu didukung dengan dana agar proses pembangunan bisa rampung tepat waktu. 

Mundzir menyebut estimasi anggaran yang dibutuhkan dalam pembangunan madrasah tersebut sebesar Rp127 juta.

Namun hingga saat ini dana yang terkumpul sebesar Rp11,3 juta, dan itu digunakan untuk membangun pondasi gedung sekolah.

“Jadi kita masih membutuhkan donasi, bisa langsung kirim di nomor rekening: BNI 0582578691 atas nama Mundzir Massar, dan konfirmasi donasi ke 081354683059,” katanya.

Sementara Ketua DPW MRI Sultra, Muhammad Hamiruddin berharap, agar MRI yang lain di Sultra dapat mencari sekolah-sekolah yang layak untuk dibantu, agar tercipta layanan pendidikan yang baik.

Termasuk pemerintah seharusnya melirik masalah-masalah pendidikan terkhusus di daerah pinggiran Kota Kendari, karena masih banyak anak butuh pendidikan, disertai infrastuktur memadai.

“Rencana yang mau dibangun di MI ini empat ruangan, dua lantai. Kita memilih di tempat ini karena kondisi wilayah di sini, pembangunan sekolah yang masih perlu dibantu untuk kelanjutannya,” imbuhnya.

Baca juga: Sri Lestari Resmikan Pesantren dan Madrasah Al Askar Kendari, Harapkan Kaderisasi Imam

Ia juga berpesan, suksesnya pendidikan anak ditentukan dari kualitas ditingkat sekolah dasar, sehingga perlu menjadi perhatian semua pihak. 

“Besar harapan kepada kepala sekolah agar gedung ini bisa segera terbangun, mengingat siswa dan siswi yang belajar saat ini masih menggunakan fasilitas musala dan kantor,” ujarnya.

Perwakilan Donatur yang juga merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jaelani juga berharap agar madrasah itu dapat terbangun dengan cepat.

"Kita berharap semua pihak dan stakeholder untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan ini, karena berhubungan dengan pembangunan sumber daya manusia,” harapnya.

Sementara itu, Kepala MI Tarbiyatul Aulad Kendari, Rayam menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan pembangunan yang diberikan oleh donatur melalui MRI Kota Kendari

“Mudah-mudahan pembangunan ini bisa berjalan lancar dan baik, kami juga mengharapkan pembangunan ini bisa berjalan cepat, karena berkaitan dengan proses pembelajaran,” ucapnya.

Baca juga: Lebih 4 Ribu Siswa Madrasah di Sulawesi Tenggara, Ikut Assesmen Nasional Berbasis Komputer

Dia menyebut, sekolah yang telah berdiri sejak tahun 2019 ini telah lima kali menamatkan ratusan siswa. Sejak pertama didirikan sekolah itu di bebaskan biaya bagi orang tua siswa.

“Sekolah gratis, bahkan baju seragam olahraga itu kita kasih gratis, sumber dananya dari Dana Bos, setiap enam bulan sekali kami terima dari pusat langsung,” bebernya. 

Saat ini sekolah itu diisi oleh 81 siswa di semua jenjang kelas, yakni enam kelas. 

Awal sekolah ini berdiri, satu kelas bisa sampai 30 siswa, namun saat ini satu kelas diisi ada yang lebih 10 siswa, ada pula yang kurang dari 10 siswa.

Sementara tenaga pendidikan di sekolah itu sebanyak enam orang dan merupakan tenaga honorer. (*) 

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved