Berita Kendari
140 Narapidana Lapas Kelas IIA Kendari Bersertifikat Khusus, Sumbang Rp20 Juta per Tahun ke Negara
Sebanyak 140 narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kendari (Lapas Kelas IIA Kendari) mendapatkan sertifikat keterampilan khusus.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 140 narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kendari (Lapas Kelas IIA Kendari) mendapatkan sertifikat keterampilan khusus.
Ratusan warga binaan tersebut mendapat sertifikat keterampilan khusus setelah melewati program pelatihan selama tujuh hari.
Mereka memiliki keterampilan khusus di bidang tata boga, hidroponik, pertanian sayur mayur, perbengkelan motor, pabrikasi, dan pertukangan kayu.
Ratusan narapidana yang terdiri dari tujuh angkatan itu menerima pelatihan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan.
Selanjutnya, Badan Latihan Kerja (BLK) Kota Kendari, Dinas Pertanian Konawes Selatan, dan sejumlah instansi terkait.
Baca juga: Narapidana di Lapas Kelas IIA Kendari Diberdayakan Buat Batako, Dibekali Keterampilan dan Ilmu Agama
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Sultra Silvester Sili Laba menyerahkan secara langsung sertifikat keterampilan khusus tersebut.
Silvester Sili Laba mengatakan, dirinya merasa bangga kepada warga binaan Lapas Kelas IIA Kendari yang mengikuti kegiatan tersebut.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia ini melihat hasil pelatihan yang diikuti 140 narapidana ini sangat memuaskan.
"Pelatihan ini sebenarnya rutinitas, tapi jangan dilihat sebagai rutinitas, kita maknai sebagai ungkapan syukur," kata Silvester Sili Laba usai memberikan sertifikat.
Baginya, pelatihan ini merupakan satu kolaborasi yang sangat mendalam, menghasilkan keterampilan khusus yang berarti bagi narapidana.
Baca juga: Lapas di Sultra Sudah Over Kapasitas, Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tenggara Minta Lapas Baru
"Kita berharap, mereka bisa menerapkan ketika menjalani kehidupan suatu waktu nanti. Semoga menjadi kenangan," harapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Kendari, Abdul Samad Dama mengatakan, pihaknya dipercaya sebagai pilot proyek di bidang industri.
Hasil dari keterampilan khususu dari narapidana tersebut seperti batako, sayur hidroponik dipasarkan di berbagai wilayah di Sultra.
"Hasil dari penjualan ini, kami menyetor penerimaan negara bukan pajak (PNBP) setiap tahunnya di atas target lebih dari Rp20 juta," tandasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)