Gadis 12 Tahun Dicabuli dan Disetrum hingga Tewas, Pelaku Pria 50 Tahun Punya Istri dan 3 Anak
Aksi pencabulan berujung pembunuhan terjadi di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi pencabulan berujung pembunuhan terjadi di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Korban adalah seorang gadis berinisial Y (12).
Sedangkan pelaku adalah tetangga korban bernama Wahyu (50).
Baca juga: Guru Agama Cabuli 4 Siswi, Ngakunya sebagai Wujud Kasih Sayang pada Murid
Pelaku akhirnya ditangkap Satreskrim Polres OKU Selatan pada Kamis (28/10/2021).
Diketahui, Wahyu sudah punya istri dan tiga orang anak.
Awalnya warga tak curiga lantaran pelaku berpura-pura ikut mencari korban, bahkan datang juga ke pemakaman korban.
Kendati demikian, setelah dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian dan warga mencurigai tersangka yang tiba-tiba meninggalkan rumah sehari setelah pemakaman di waktu malam hari.
Baca juga: Ayah Cabuli Anak sampai Hamil, Alasannya Istri Pertama Sakit dan Istri Kedua Sudah Tak seperti Dulu
Petugas kepolisian Polres OKU Selatan bergerak cepat melakukan pengejaran terhadap tersangka yang melarikan diri mengendarai sepeda motor.
Tersangka berhasil diamankan di wilayah Provinsi Lampung lewat jalur Bengkulu.
Kepada kepolisian, terungkap tersangka Wahyu melakukan rudakpaksa dengan keji hingga menghilangkan nyawa bocah kelas 6 SD itu berawal saat melihat korban sedang buang air kecil saat malam hari, Selasa (28/10) pukul 03.00 WIB dinihari.
Tinggal hanya berjarak satu rumah dengan korban sebelum melakukan aksinya, tersangka Wahyu terlebih dahulu melakukan pengintaian hingga membekap mulut korban agar tak diketahui oleh warga setempat.
Bocah malang tersebut dibawa oleh pelaku ke Sungai Selabung (Hulu Sungai Komering). Saat dibawa paksa ke sungai, korban beberapa kali meminta pertolongan dengan berteriak yang sempat terdengar oleh warga.
Baca juga: Pemuda Rudapaksa Pacarnya yang Masih 15 Tahun, Kini Korban Hamil 7 Bulan
Di tepi sungai yang berjarak kisaran 100 meter dari rumah, korban dengan keji merudakpaksa sang anak.
Setelahnya korban yang meronta disetrum menggunakan setrum rakitan untuk menangkap ikan di bagian kaki hingga kepala di ditenggelamkan ke sungai.
Teriakan korban yang didengar oleh warga dan mengetahui warga yang hilang memberitahukan terhadap warga lainnya.