2 Satpol PP tanpa Busana Bersama PSK, Ada Barang Bukti Kondom, Ngakunya Sedang Nyamar Jebak PSK
Beberapa waktu lalu sempat viral sebuah video aksi tak senonoh dua oknum Satpol PP Kota Tangerang, Banten.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Beberapa waktu lalu sempat viral sebuah video aksi tak senonoh dua oknum Satpol PP Kota Tangerang, Banten.
Keduanya kedapatan tanpa busana sedang bersama wanita PSK.
Mereka berdalih bahwa tindakan itu sebagai penyamaran untuk menjebak si PSK.
Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin mengaku tak bisa berkata apa-apa dan membatu saat diperlihatkan video tersebut.
Baca juga: Polisi Cabuli Istri Tahanan yang Sedang Hamil hingga Dicopot, Diduga Juga Peras Korban Rp 30 Juta
"Itu nanti saja ya. Itu Satpol PP, kita lihat," singkat Sachrudin saat ditemui di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (27/10/2021).
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Sachrudin melemparkan tanggung jawab dan meminta pihak Satpol PP Kota Tangerang yang menjawab.
"Nanti kita lihat, kita belum tahu ininya," ucap Sachrudin.
Diberitakan sebelumnya, dua oknum Satpol PP Kota Tangerang berbuat asusila saat bertugas melakukan penyamaran membongkar prostitusi online di wilayahnya.
Baca juga: Gadis SMA Dicabuli Pacar Ibunya, Ibu Tak Lapor Polisi Malah Minta Pelaku Belikan Korban iPhone
Dua petugas penegak peraturan daerah (Perda) tersebut didapati sudah telanjang tanpa busana sama sekali bersama perempuan yang bukan istrinya.
Ditambah lagi terdapat barang bukti berupa alat kontrasepsi di sebuah kost-kostan Jalan Kenanga, Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Dilansir dari Tribun-Video, Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kota Tangerang, Agapito De Araujo mengatakan, dalam penggrebekan di sebuah kosan, pihaknya mendapati pasangan yang tidak berpakaian dan alat kontra sepsi yang telah digunakan.
Baca juga: Video Viral 44 Detik Kapolres Nunukan Aniaya Anak Buah hingga Tersungkur, Polisi Lain Hanya Melihat
"Ada empat orang perempuan sudah diamankan di sini. Ada barang bukti alat kontrasepsi banyak, di kamar itu," ungkapnya, Sabtu (23/10/2021) lalu.
Menurut Agapito, empat wanita yang terkena razia itu berusia rata-rata 18 tahun.
Berdasarkan pemeriksaan, empat perempuan open BO ini diketahui berpindah-pindah lokasi dalam beraksi. Mereka mematok tarif sebesar Rp350 ribu untuk sekali kencan.
"Mereka dari 2019, tapi pindah-pindah. Tadi keterangan ada dari Apartemen Aeropolis, karena Aeropolis sering dilakukan operasi. Makannya mereka lari ke kos-kosan, untuk tarifnya Rp 350 satu kali main," tuturnya.