Muktamar IMM

Profil Abdul Musawir Yahya Ketua Umum DPP IMM, Lahir Makassar, Sekolah di Gowa, Kuliah di Malang

Berikut sosok dan profil Abdul Musawir Yahya Ketua Umum DPP IMM periode 2021-2023 terpilih, lahir di Makassar, sekolah di Gowa, kuliah di Malang.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
Facebook Abd Musawir Yahya
Berikut sosok dan profil Abdul Musawir Yahya Ketua Umum DPP IMM periode 2021-2023 terpilih, lahir di Makassar, sekolah di Gowa, kuliah di Malang. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Berikut sosok dan profil Abdul Musawir Yahya Ketua Umum DPP IMM periode 2021-2023 terpilih, lahir di Makassar, sekolah di Gowa, kuliah di Malang.

Musawir resmi menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) periode 2021-2023.

Aktivis mahasiswa kelahiran Ujung Pandang (Makassar) berusia 29 tahun tersebut terpilih pada Muktamar IMM XIX di Hotel Claro Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/10/2021).

Dalam pemilihan tersebut, Musawir berhasil mengungguli rivalnya Muhammad Huda Prayoga.

Musawir meraup 338 suara dari 440 peserta penuh yang menyalurkan hak suaranya dalam pemilihan di Muktamar XIX IMM.

Baca juga: Abdul Musawir Yahya Resmi Ketua Umum DPP IMM 2021-2023, Nama-nama Formatur Hasil Muktamar di Kendari

Unggul mutlak dari rivalnya Huda Prayoga yang hanya meraih sebanyak 102 suara.

Dari total 451 pemilih, sebanyak 11 di antaranya tidak memilih.

Hasil tersebut disahkan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 05/panlih-muktamar19/2021 tentang Pengesahan Hasil Pemilihan Ketua Umum Hasil Muktamar IMM XIX.

Ketua Umum DPP IMM hasil Muktamar XIX IMM selanjutnya disahkan melalui SK 06/panlih-muktamar19/2021.

Lantas siapa sosok Abdul Musawir Yahya yang resmi menjadi yang resmi memimpin organisasi mahasiswa Muhammadiyah tersebut?

Berikut sosok dan profil Abdul Musawir Yahya (kiri) Ketua Umum DPP IMM periode 2021-2023 terpilih, lahir di Makassar, sekolah di Gowa, kuliah di Malang.
Berikut sosok dan profil Abdul Musawir Yahya (kiri) Ketua Umum DPP IMM periode 2021-2023 terpilih, lahir di Makassar, sekolah di Gowa, kuliah di Malang. (Amelda/ TribunnewsSultra.com)

Simak profil Musawir selengkapnya berikut ini:

Abdul Musawir Yahya merupakan aktivis mahasiswa kelahiran Makassar (Ujungpandang), Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Dia menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darul Arqam Muhammadiyah selanjutnya SMA Darul Arqam.

Musawir merupakan alumni S1 Syariah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Baca juga: Peserta Muktamar IMM XIX Nyaris Adu Jotos, Pejabat Polda Diusir, Ricuh Berlanjut di Dalam Sidang

Selanjutnya, pendidikan magister S2 Hukum Islam di UMM.

Aktivis yang sudah menikah tersebut saat ini berdomisili di Perum Oma Kampus Sengkaling, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim).

Selain itu, Musawir sudah menyelesaikan jenjang pengkaderan IMM mulai Darul Arqom Dasar (DAD) hingga Latihan Instruktur Dasar (LID).

Data Diri Abd Musawir Yahya:

- Lahir: Ujung Pandang, 20 Maret 1992;

Berikut sosok dan profil Abdul Musawir Yahya Ketua Umum DPP IMM periode 2021-2023 terpilih, lahir di Makassar, sekolah di Gowa, kuliah di Malang.
Berikut sosok dan profil Abdul Musawir Yahya Ketua Umum DPP IMM periode 2021-2023 terpilih, lahir di Makassar, sekolah di Gowa, kuliah di Malang. (Facebook Abd Musawir Yahya)

- Alamat: Perum Oma Kampus Sengkaling, Malang

- Keluarga: sudah menikah dan mempunyai seorang anak.

- Pekerjaan: wiraswasta

- Pengkaderan IMM:

Darul Arqom Dasar (DAD) IMM

Baca juga: Kisah Peserta Muktamar IMM di Kendari, Duit Pas-pasan, Jual Buku Untuk Ongkos Pulang ke Jakarta

Darul Arqom Madya (DAM) IMM

Darul Arqom Paripurna (DAP) IMM

Latihan Instruktur Dasar (LID) IMM

- Riwayat Pendidikan

SDN Gowa

Baca juga: Serba-serbi Muktamar IMM XIX di Kendari, Peserta Provinsi Bali Pamerkan Kopi dan Kue Khas Bali

SMP Darul Arqam

SMA Darul Arqam

Universitas Muhammadiyah Malang, S1 Syariah

Universitas Muhammadiyah Malang, S2 Hukum Islam

Proses Pemilihan

Abdul Musawir Yahya terpilih menjadi Ketua Umum DPP IMM periode 2021-2023 pada Sidang Pleno IV Muktamar IMM XIX di Hotel Claro, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Sabtu (23/10/2021).

Dalam pemilihan, Abdul Musawir memperoleh sebanyak 338 suara mengungguli kandidat lainnya Muhammad Huda Prayoga yang hanya memperoleh 102 suara.

Perolehan suara tersebut dari 440 peserta penuh dari total 451 pemilih yang 11 di antaranya tidak memilih.

Hasil pemilihan disahkan melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 05/panlih-muktamar19/2021 tentang Pengesahan Hasil Pemilihan Ketua Umum Hasil Muktamar XIX IMM.

SK ditetapkan di Kendari 23 Oktober 2021 bertepatan 16 rabiul awal 1443 Hijriyah.

Ditandatangani ketua panitia pemilihan Dian Iswanto dan sekretaris Afandi Afan.

SK dibacakan Dian pada Sidang Pleno IV.

Lampiran SK 05/panlih-muktamar19/2021 menetapkan nama ketua umum Muktamar XIX IMM hasil pemilihan.

Abdul Musawil Yahya dengan jumlah suara 338 serta Muhammad Huda Prayoga dengan jumlah suara 102.

Ketua Umum IMM terpilih Abdul Musawir Yahya (Facebook Abd Musawir Yahya)

Ketua Umum DPP IMM Abdul Musawir Yahya disahkan melalui SK 06/panlih-muktamar19/2021 tentang pengesahan ketua umum Muktamar XIX IMM.

Selanjutnya, lampiran SK nomor 07/panlih-muktamar19/2021 tentang Pengesahan Hasil Pemilihan Formatur Muktamar XIX IMM.

Dari 49 formatur terpilih 12 formatur dengan rincian suara sebagai berikut:

Abdullah S Toda jumlah suara 332;

Zaki Nugraha 332;

Tri Laksono 329;

Marsono 323;

Riyan Betra Delza 315 suara;

Tati 313;

Muhammad Zaki Mubarak 312;

Siti Aminah 308;

Dolly Ichsan 306 suara;

Muhammad Habibi 302 suara;

Ikbal Hafsari 299 suara;

Rimbo Bugis 261 suara.

Nama-nama formatur selanjutnya disahkan melalui lampiran SK nomor 08/panlih-muktamar19/2021.

Sempat Diwarnai Kericuhan

Sebelum pemilihan digelar, Muktamar IMM berlangsung memanas bahkan sempaty diwarnai kericuhan pada Jumat (22/10/2021) malam.

Kericuhan tersebut terjadi sekira pukul 17.37 wita, saat skorsing masa sidang pleno 3.

Dari pantauan TribunnewsSultra.com, puluhan kader IMM Maluku ingin masuk ke dalam ruangan sidang Muktamar IMM XIX.

Namun, kader IMM Maluku dihalangi aparat keamanan dari kepolisian dan panitia muktamar.

Aksi saling dorong antara panitia dengan kader IMM Maluku di pelataran parkir Phinisi Ballroom Hotel Claro pun tak terhindarkan.

Kericuhan pun mereda.

Namun, situasi kembali memanas pada malam hari.

Ricuh yang kedua kalinya masih melibatkan DPD IMM Maluku.

Seorang pengurus DPD IMM Maluku bernama Pamanur Late yang mengejar dan meneriaki juniornya di lobi Hotel Claro Kendari.

Peristiwa itu terjadi berselang beberapa menit seusai ricuh Muktamar IMM XIX mulai mereda.

Namun, kericuhan tersebut tak berlangsung lama.

Situasi kembali kondusif.

Sekitar pukul 21.30 malam, ricuh kembali terjadi di Muktamar IMM.

Kali ini, kericuhan terjadi di ruang sidang pemilihan ketua umum.

Sidang yang berlangsung di Ballroom Phinisi CLARO Hotel Kendari ini awalnya berjalan damai hingga Jumat (22/10/2021) malam.

Namun, sejumlah peserta tak setuju dengan permintaan panitia untuk mempercepat proses pemilihan.

Peserta Muktamar IMM XIX memilih dua calon yakni Abdul Musawir Yahya (29) dan M Huda Prayoga (28).

Sejumlah Dewan Pengurus Daerah (DPD), DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta debat kandidat kedua calon.

Namun, permintaan tersebut tak diakomodir oleh pimpinan sidang sekaligus panitia pemilihan.

Sejumlah peserta akhirnya walk out memprotes hal tersebut.

Tak lama kemudian kericuhan pun terjadi.

Beberapa peserta mendatangi pimpinan sidang, satu di antaranya mengambil botol air minum di meja pimpinan sidang.

Keributan sontak terjadi, beberapa orang yang ingin mendekati panitia langsung dilerai peserta yang lain.

Untungnya, adu jotos tak sempat terjadi.

Namun aksi tarik menarik dan dorong-mendorong tak terelakkan.

Dalam situasi ricuh, Dirpam Obvit Polda Sultra, Kombes Pol Alan Gerrit Abast berusaha mengamakan kericuhan tersebut

Namun, Kombes Pol Alan Gerrit Abast didatangi mahasiswa dan diusir keluar ruangan sidang Muktamar IMM XIX.

“Tidak boleh ada polisi dalam forum ini, cari, cari polisi,” kata salah seorang peserta.

Meski kericuhan sejenak mereda, tetapi perdebatan terkait susunan tata cara pemilihan terus berlangsung.

Hingga pukul 23.50 wita, pantauan TribunnewsSultra.com, sejumlah peserta keluar ruangan, situasi ketegangan mulai mereda.

Sementara, tampak polisi hanya bisa menunggu di luar Ballroom Phinisi Hotel Claro Kendari.(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani/ Laode Ari/ Fadli Aksar/ Husni Husain)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved