Maulid Nabi Muhaamad SAW
Sejarah Maulid Nabi, Mengenang Perang Gajah dan Arti Kata Nama Muhammad
Maulid (miilad) artinya adalah hari lahir. Atau dengan kata lain, mengenang hari lahir Nabi Muhammad SAW.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Saban tahun 12 Rabiul Awal, umat islam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan itu sudah dekat, tepatnya 19 Oktober 2021.
Maulid (miilad) artinya adalah hari lahir. Atau dengan kata lain, mengenang hari lahir Nabi Muhammad SAW.
Tradisi ini sudah dikerjakan sejak dulu sekali, dari generasi ke genarasi.
Banyak pandangan soal sejarah maulid Nabi Muhammad SAW.
dilansir dari Wikipedia, Maulid adalah tradisi yang berkembang di masyarakat Islam jauh setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Secara subtansi, peringatan ini merupakan ekspresi kegembiraan dan penghormatan kepada Rasullulah.
Nabi Muhammad SAW mamang merupakan tokoh paling, berpengaruh, dan dihormati.
Baca juga: Punya Harta Rp6,1 Kuadriliun, Mohammed bin Salman Bawa Era Baru Newcastle United, Siap Raih Gelar
Pengaruh itu dapat dilihat dari seberapa besarnya invansi agama islam yang kini mendominasi dunia.
Muhammad SWA adalah orang paling berpengaruh tertuli dalam buku seorang ahli astronomi dan sejarah terkenal asal Amerika Serikat, Michael H Hart, berjudul The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History.
Melansir Wikipedia, buku yang diterbitkan pada tahun 1978 telah terjual lebih dari 500.000 eksemplar, juga telah diterjemahkan ke dalam 15 bahasa.
Dalam buku itu, Michael H Hart menuliskan, Nabi Muhammad SAW adalah tokoh nomor satu paling berpengaruh di dunia.
Alasannya, karena Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya manusia yang berhasil secara luar biasa: baik dalam kegiatan keagamaan maupun pemerintahan.
Pengaruh Nabi Muhammad hingga kini memang masih terasa. Agama Islam yang dijarkan sedikitnya telah dianut oleh lebih dari setelahngah populasi bumi.
Hari Kelahiran
Nabi Muhammad SAW, lahir di Makkah pada Senin12 Rabiul Awal, tahun 571 M.
Saat itu sejadang terjadi gejolak di jazirah Arab yang diimpit dua kekaisaran: Romawi dan Persia.
Dua dinasti besar ini sedang berebut wilayah Hijaz di Timur Tengah yang waktu itu belum terkuasai.
Baca juga: Sepakat Dipermanenkan AC Milan, Brahim Diaz Senang, Enggan Balik ke Real Madrid
Di tengah konteks geopolitik semacam itu, Muhammad lahir, tepat 1450 tahun lalu.
Ia lahir dari seorang ibu bernama Aminah dan ayahnya adalah Abdullah.
Tahun Nabi Muhammad disebut juga "Tahun Gajah".
Nama ini untuk menandai momen ketika pasukan di bawah pimpinan Abrahah Habasyah menyerang Ka’bah.
Ka'bah tak pernah runtuh. Malah pasukan raja vasal Ethiopia di Yaman itu yang secara ajaib, dihujani batu dari lemparan burung ababil.
Keajaiban yang lain, rombongan tentara yang dikisahkan menunggangi gajah itu tewas mengenaskan: diterpa wabah penyakit.
Pada Tahun Gajah itulah, bayi bernama Muhammad lahir dari rahim Aminah binti Wahab bin Abdi Manaf bin Zuhra.
Bayi itu lahir sebagai anak yatim karena ayahnya - Abdullah bin Abdul Muthalib - meninggal dalam perjalanan niaga dari Syam.
Abdullah meninggal ketika singgah ke tempat saudara ibunya di Yatsrib.
Nama dari Paman
Paman Nabi Muhammad, Abdul Mutalib, amat gembira seusai Aminah melahirkan.
Lelaki itu lantas membawa bayi yang baru lahir ke Ka'bah.
Di sanalah Abdul Mutalib menyematkan nama "Muhammad" pada bayi laki-laki tersebut.
Nama itu menimbulkan pertanyaan di kalangan kaum Arab Makkah, mengapa nama Muhammad.
Sebagaimana dilasir dari Tirto.id Sejarah Singkat Kelahiran Nabi Muhammad dan Arti Namanya, mengutip buku Muhammad Husain Haekal berjudul Sejarah Hidup Muhammad (1980), menuliskan, orang-orang Qurais lantas bertaya ketika diadakan "kenduri" penyembelihan unta selepas 7 hari kelahiran sang bayi.
"Mengapa nama bayi itu tidak diambil dari nama-nama nenek moyang mereka?"
Baca juga: Link Nonton & Spoiler Boruto 219: Code Muncul, Teori Karma Putih, Kekuatan Murni Otsutsuki
Abdul Muthalib yang menyaksikan kedahsyatan peristiwa Perang Gajah dan bantuan "dari langit" lantas menjawab:
“Kuinginkan dia (Muhammad) akan menjadi orang yang terpuji bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi.”
Ternyata, arti kata Muhammad yang diambil dari kata sifat bahasa Arab, berarti "orang yang rerus-menerus terpuji".
Bagitulah, doa Abdul Muthalib benar-benar mujarab.
Nama Muhammad memperoleh tempat khusus di sejarah dunia.
Hingga saat ini Nabi Muhammad SAW menjadi sosok yang sangat berpengaruh di dunia. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)