Kimetsu no Yaiba
Profil Akaza, Iblis Bulan Atas Nomor 3, Karakter Favorit Perjada Menteri Jepang di Demon Slayer
Lalu siapa Akaza? Berikut TribunnewsSultra.com merangkum profil Akaza, Iblis Bulan Atas nomor 3, karakter dalam manga dan anime Kimetsu no Yaiba.
Pada usia 18 tahun, Akaza bahkan sebelum dengan mudah melukai 67 master kendo dengan tinjunya.
5. Regenerasi Cepat
Kemampuan lain dari Akaza adalah regenerasi tubuh yang cepat dan luar biasa.
Akaza memiliki kekuatan ini karena tubuhnya sangat cocok dengan darah Muzan Kibutsuji.
Dia mampu beregenerasi secara instan dari luka tebasan baik ringan maupun berat.
Hal itu terlihat ketika luka tebasan dari katana Tanjiro, Giyu dan Kyojuro, sembuh dalam beberapa detik saja.
Bahkan ketika kepalanya tersambung kembali setelah ditebas.
Karakter
Akaza merupakan Iblis Bulan Atas keras kepala yang suka bertarung.
Dia sampai memandang rendah yang dianggap lemah, sabaliknya menghormati orang kuat.
Akaza akan selalu ingin berkenalan dengan merka yang dianggap kuat.
Bahkan harus mengetahui nama orang tersebut.
Sebagai bentuk penghormatan, ia mengingat semua nama yang dianggap kuat.
Ia sendiri ingin terus menjadi lebih kuat.
Dikisahkan, Akaza jarang bergaul dengan sesama Iblis Bulan Atas.
Pasalnya, ia menganggap mereka sebagai pesaing.
Dia sangat tidak menyukai juga cembur pada peringkat pertama dan kedua Iblis Bulan Atas.
Saking bencinya, Akaza menaruh dendam dan ingin membunuh Iblis Bulan Atas peringkat satu, Kokushibo.
Naluri bertarungnya sangat tinggi. Itu terlihat ketika ia melawan tanpa alasan kepada Tanjiro Kamado dan Giyu Tomioka.
Ternyata, karakter keras kepala Akaza sudah dimiliki semasa menjadi manusia.
Untuk diketahui, semasa menjadi manusia Akaza bernama Hakuji.
Akaza juga begitu pecemburu. Dalam artian membenci dirinya yang memiliki kurang dan menghargai mereka yang lebih baik.
Namun ternyata Akaza merupakan iblis yang komitmen.
Dia tidak ingin memakan manusia. Padahal dia tahu, meminum darah wanita membuatnya lebih kuat.
Akaza memulai semua kebencian dalam dirinya karena tidak bisa menolong orang-orang yang dia cintai. (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno)