Warga Kaget Rumahnya Didatangi 40 Driver Ojol Antar Makanan yang Tak Dipesan, Rugi Jutaan Rupiah
Rumah Yanyan Kurnia di Bandung didatangi puluhan driver ojek online (ojol) yang mengantar pesanan makanan, padahal ia tidak memesan apa-apa.
Bahkan menurutnya, jika dihitung secara keseluruhan para driver yang bergantian datang mengantarkan pesanan fiktif tersebut diperkirakan mencapai 40 orang.
Baca juga: Antar Cucu Sekolah, Kakek Dianiaya Sosok Misterius, Guru Lihat Korban Duduk dengan Luka Parah
"Pas pagi saya turun dan ke depan rumah, ternyata itu (driver ojol) udah ngumpul lagi, puluhan driver yang nunggu di bawah dengan membawa pesanan berbagai menu sarapan seperti bubur, hingga kopi siap minum senilai Rp. 68 ribuan atas nama Eri Wijaya."
"Sama seperti orangtua saya yang merasa tidak memesan makanan, tetangga depan rumah juga demikian, dan tidak ada nama yang dimaksud di rumahnya."
"Hari itu kalau dihitung-hitung ada mungkin sampai 40 driver yang datang," ujarnya.
Disinggung terjadi selisih paham saat peristiwa berlangsung, Yanyan mengaku, meski sempat terjadi kerumununan karena lokasi lingkungan rumah yang sempit dan banyaknya driver ojol di lokasi, serta warga sekitar yang datang karena penasaran, namun selisih tidak terjadi.
Baca juga: Mancing di Kolam Pemancingan saat Hujan Lebat, 3 Warga Tersambar Petir, 2 Tewas
Menurutnya, memang saat itu para driver ojol sempat mencari dan menanyakan kepada warga siapa kedua orang pemesan fiktif tersebut.
Namun warga menjelaskan bahwa kedua orang yang dimaksud tidak ada atau bukan merupakan warga dari lingkungan tersebut.
Hal ini pun diperkuat oleh penjelasan dari ketua RT 05 yang menjelaskan bahwa informasi yang disampaikan warga adalah benar.
Bahkan, Ketua RT juga menjelaskan bahwa dirinya pernah juga menjadi korban pesanan fiktif senilai Rp.200 ribuan beberapa waktu lalu.
Karena mengetahui para driver merupakan korban dari pesanan fiktif yang dilakukan orang lain, lanjutnya orangtuanya dan beberapa warga pun merasa iba, dan telah berniat untuk mengganti biaya makanan yang dipesan tersebut.
Namun, para driver menolak, dan menjelaskan akan berkoordinasi dengan perusahaannya masing-masing untuk menjelaskan apa yang terjadi.
"Orangtua saya sempat berinisiatif ingin mengganti kerugian dari biaya pesanan yang dialami oleh driver yang datang malam hari itu, karena kasian para driver itu menjadi korban dari perbuatan pihak yang tidak bertanggung jawab."
"Begitu juga para warga lainnya yang sudah berniat untuk mengganti biaya pesanan dari para driver ojol yang datang pada pagi hari, tapi para driver memilih untuk melaporkan hal tersebut ke perusahaan masing-masing, untuk mendapatkan penggantian biaya kerugian," ucapnya.
Atas kejadian ini, pihaknya pun berharap agar pihak perusahaan penyedia jasa layanan antar atau aplikator dapat lebih selektif, bahkan melakukan konfirmasi bertahap dari para konsumen atau pemesan makanan.
Sebab, akibat dari perbuatan tersebut bukan saja mengakibatkan keresahan dan kerugian yang dialami oleh para driver ojol tersebut, tapi juga menurunkan kredibilitas dari pihak aplikator tersebut.