Berita Konawe
DPRD Muna Barat Kunjungan Kerja di Konawe, Belajar Regulasi Pembentukan Disketapang
Ketua Tim Konsultasi DPRD dan Pemkab Mubar dalam sambutannya mengatakan, kedatanganya dalam rangka belajar di Kabupaten Konawe.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kabupaten Muna Barat (Mubar) melakukan kunjungan kerja di Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Konawe, Kamis (09/9/2021) kemarin.
Rombongan ini dipimpin Wakil Ketua DPRD Mubar, H Uking Djassa didampingi sejumlah anggota, Sekwan dan staf sekretariatnya.
Kunjungan itu dalam rangka melakukan studi banding penyusunan regulasi pembentukan Disketapang di Mubar yang akan dituangkan ke dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda).
Diterima oleh Kepala Dinas Ketapang Konawe, M Akbar didampingi sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Konawe.
Ketua Tim Konsultasi DPRD dan Pemkab Mubar dalam sambutannya mengatakan, kedatanganya dalam rangka belajar di Kabupaten Konawe.
Baca juga: Forum Nazhir Konawe Selatan Dilantik, Amanah Mengelola dan Perlindungan Harta Benda Wakaf
Berkaitan dengan konsultasi tentang penyusunan regulasi pembentukan Disketapang, yang sepulangnya nanti, kata dia, materi konsultasinya akan menjadi pembanding dalam hal menyempurnakan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda).
Dimana, Raperda tersebut akan ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) pembentukan dinas tersebut pada rapat paripuran DPRD Mubar nanti.
Ia mengaku, selain konsultasi regulasi pendukung pembentukan dinas tersebut, lanjutnya, juga untuk melakukan diskusi mengenai tiga hal pokok yang akan menjadi tupoksi instansi ini.
Yakni tentang sistem pengelolaan ketersediaan pangan, distribusi pangan serta konsumsi pangan.
"Daerah Konawe kami pilih karena salah satu pertimbangannya. Daerah ini merupakan lumbung beras terbesar di Sultra serta pernah menjadi salah satu daerah yang menjadi tuan rumah hari pangan nasional," kata H Uking Djassa.
Ia mengaku, daerah Konawe merupakan daerah yang paling tepat untuk di kunjungi pihaknya sebagai tempat studi banding dalam hal pengembangan program di bidang pertanian.
Baca juga: Info BMKG Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Indonesia, Jumat 10 September 2021
"Sebetulnya untuk konsepnya ini sudah kami susun, tetapi tinggal penyempurnaannya sehingga kami membutuhkan pembanding yang berkaitan dengan aktualisasinya di lapangan. Dan pada prinsipnya sengaja kami datang belajar di Konawe," lanjutnya.
Ia berharap, dengan adanya kunjungan kerja dan konsultasi antar pemerintah daerah ini, terkhususnya oleh rombongan DPRD dan Pemkab Mubar bisa menambah khasanah pemikiran baru dalam hal pengambilan keputusan Perda lahirnya Disketapang Mubar.
Sementara Kepala Disketapang Konawe, M Akbar mengaku mengapresiasi kedatangan rombongan dari Mubar itu.
Akbar bilang, Pemkab melalui Disketapang menerima kunjungan ini dengan memberikan seluruh materi yang dibutuhkan. Baik materi regulasi maupun tata kelola tekhnis pelaksanaannya .
"Intinya selain melakukan silaturahmi antar pemerintah daerah. Mereka juga memiliki tujuan kedinesan. Dan kita layani, Begitupula dengan hal-hal pokok yang mereka butuhkan ," kata Akbar.
Akbar melanjutkan, dalam momentum kunjungan kerja ini, pihaknya juga mensosialisasikan mengenai produksi beras unggulan beras Konawe.
Sehingga kedepannya bisa terjalin kerja sama di bidang distribusi beras antar daerah ini.
Baca juga: Spesifikasi POVA 2, Mobile Gaming Keluaran TECNO Dibanderol Rp2 Jutaan Hanya di Shopee
"Selain melayani tujuan kedinesan Pemda ini (Butur,) juga kita promosikan prodak beras kita sebagai sarana bisnis penjualan beras petani kita," tuturnya.
Karena daerah Konawe kerap mengalami over stok beras. Sehingga kelebihan beras ini bisa didistribusikan di Mubar sesuai kebutuhan daerah tersebut melalui kerja sama Bulog setempat.
"Kalau untuk kerja sama belum secara langsung di Mubar. Tapi kan untuk Bulog kan daerah ini (Mubar) Gudang Bulognya masih melekat di kabupaten induknya (Muna) dan pada musim panen beberapa waktu lalu kita sudah mengirim ke Bulog Muna sekitar 250 ton. Jadi kita harapkan mungkin Mubar bisa bekerja sama secara langsung ," jelasnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Arman Tosepu)