Peringatan 26 September
Penjelasan Polda Sultra Soal Beredar Foto Ayah Almarhum Yusuf Makan Bareng Pejabat Intelijen
Foto yang beredar di WhatsApp Grup tersebut juga memperlihatkan Kepala Satuan Intelkam Kepolisian Resor atau Polres Kendari AKP Kaharuddin Kaedo.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Muhammad Israjab
Selain itu tampak pula Kepala Subdit 4 Intelkam Polda Sultra AKBP Selphanus Eko Widhi Nugroho, Kasubdit 3 AKBP Edy Mulsupriyanto.
Satu orang pria diperkirakan usia remaja juga terlihat duduk di samping ayah Yusuf Kardawi, Ramlan.
Remaja tersebut merupakan adik Yusuf Kardawi yang akan rencananya akan dijadikan seorang polisi.
Dalam foto tersebut tampak ayah Yusuf Kardawi diapit oleh Kasubdit 4 Ditintelkam Polda Sultra AKBP Selphanus Eko Widhi Nugroho dan calon polisi tersebut.
Sementara itu, di hadapan mereka Dirintelkam Polda Sultra Kombes Pol Nanang Rudi Supriatna diapit Kasat Intel Polres Kendari AKP Kaharuddin Kaedo dan AKBP Edy Mulsupriyanto.
Baca juga: Ayah dan Anak Umur 5 Tahun Tewas Tenggelam saat Pasang Perangkap Ikan
Belum diketahui di mana lokasi warung makan tersebut dan kapan peristiwa itu berlangsung.
Kasat Intelkam Polres Kendari AKP Kaharuddin Kaedo belum menjawab pesan whatsapp jurnalis TribunnewsSultra.com, Rabu (1/9/2021) malam.
Awak TribunnnewsSultra.com juta belum mendapatkan konfirmasi dari Dirintelkam Polda Sultra Kombes Pol Nanang Rudi Supriatna.
Diketahui, peristiwa 26 September 2019 disebut sebagai insiden Sedarah atau September Berdarah.
Pasalnya pada tanggal itu, para mahay mengenang kasus penembakan aparat kepolisian terhadap 2 orang mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randy (21) dan Muhammad Yusuf Kardawi (19)
Keduanya tewas saat mengikuti demonstrasi penolakan revisi undang-undang KPK dan KUHP yang disahkan DPR RI.
Demonstrasi berlangsung di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Sultra Jl Tebaununggu, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Aksi unjuk rasa yang diikuti ribuan mahasiswa itu akhirnya pecah saat polisi memukul mundur massa yang hendak masuk ke dalam gedung wakil rakyat tersebut.
Bentrokan lantas tak terhindarkan, mahasiswa menyerang polisi dengan lemparan batu dan balok.
Sementara polisi membalas dengan tembakan gas air mata dan meriam air.