Virus Corona

Covid-19 Diprediksi akan Jadi Penyakit Endemi, Apa Artinya?

Sebelumnya pada awal Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat melontarkan prediksi tersebut.

Editor: Sugi Hartono
Freepik via Tribunnews.com
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Covid-19 atau virus corona disebut akan menjadi penyakit endemi.

Hal itu disampaikan juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers, Selasa (17/8/2021).

Dijelaskan, prediksi tersebut didasarkan pada hasil survei survei yang dilakukan oleh Nature terhadap 100 ahli imunologi, firologi, dan peneliti penyakit menular.

Adapun sebelumnya pada awal Maret 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat melontarkan prediksi tersebut.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Lima Langkah Penanganan Jika Covid-19 Jadi Endemi

Kala itu WHO menyebut virus corona bisa menjadi penyakit endemi di sebuah wilayah, meskipun vaksinasi telah mulai dilakukan.

Lantas, apa itu penyakit endemi?

Mengutip PublicHealth, endemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara konsisten tetapi terbatas pada wilayah tertentu, sehingga penyebaran dan laju penyakit dapat diprediksi.

Artinya penyakit endemi selalu ada pada populasi atau wilayah tertentu. Contonya ialah penyakit malaria dan demam berdarah.

Berbicara soal endemi, hal ini tentunya tidak terlepas dari pandemi dan epidemi.

Pandemi adalah suatu wabah yang menyebar secara luas di dunia, misalnya ialah Covid-19 saat ini.

Baca juga: Indonesia Duduki Peringkat 8 Negara dengan Jumlah Vaksinasi Covid-19 Terbanyak di Dunia

Dalam situs satgas Covid-19 menyebutkan bahwa istilah pandemi terkesan menakutkan tapi sebenarnya itu tidak ada kaitannya dengan keganasan penyakit, tapi lebih pada penyebaran penyakitnya yang meluas di seluruh wilayah di dunia.

Sementara, epidemi mengacu pada wabah penyakit yang terjadi hanya pada satu atau lebih kelompok atau wilayah geografis. Contohnya seperti campak.

Namun, penyakit epidemi tidak selalu penyakit yang menular. Ada penyakit yang tidak menular seperti obesitas, merokok, itu juga disebut sebagai penyakit epidemi.

Jika dianalogikan seperti ini, WHO mengumumkan pandemi karena ada suatu penyakit baru yang penularannya begitu cepat menyerang semua penduduk di dunia seperti Covid-19 sekarang.

Baca juga: Sudah Ikut Vaksinasi Covid-19 tapi Sertifikat Belum Bisa Diunduh? Simak Solusinya Berikut Ini

Kemudian, ada wilayah yang telah berhasil mengendalikan Covid-19, artinya ada wilayah yang benar-benar bebas dari Covid-19 dan dianggap aman, maka WHO dapat mencabut status pandemi dan mengubahnya menjadi epidemi karena sebagian wilayah di dunia masih terjangkit Covid-19.

Dalam keadaan tertentu, epidemi dapat menyebabkan penyakit menjadi endemi yang artinya penyakit tersebut akan selalu ada di sekitar manusia.

Itu sebabnya mengapa Covid-19 disebut berpeluang menjadi penyakit endemi.

Singkatnya pandemi merupakan wabah yang terjadi di seluruh dunia.

Sedangkan epidemi hanya terjadi pada populasi di wilayah atau geografis tertentu dan bisa berkembang menjadi endemi atau penyakit yang akan selalu ada.

Baca juga: Ibu Hamil Boleh Ikut Vaksinasi Covid-19 setelah Usia Kandungan 13 Minggu

Covid-19 belum menjadi endemi dalam waktu dekat

Di sisi yang lain, Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan Covid-19 belum menjadi endemi dalam waktu dekat.

Sebab status pandemi Covid-19 menurut Dicky baru akan dicabut oleh WHO tahun depan. Itu pun masih menjadi sebuah kemungkinan.

"Kalau jadi endemi di 2022, itu belum, kalau menurut saya. Pandemi ini bahkan baru berakhir paling cepat pertengahan tahun depan atau akhir tahun depan status pandeminya. Tapi, setelah itu dia akan jadi epidemi dulu, karena ada beberapa negara yang masih mengalami masa krisis," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (18/8/2021).

Covid-19 menjadi endemi, kata Dicky, diprediksi baru akan terjadi sekitar beberapa tahun mendatang setelah epidemi terjadi.

Baca juga: Kapan Penyintas Covid-19 Boleh Ikut Vaksinasi? Simak Penjelasan Ahli Berikut Ini

"Jadi endeminya belum tahu apakah 2023, 2024, atau 2025. Nanti kita lihat perkembangannya ketika epidemi itu sudah mulai terjadi," katanya.

Meski begitu, menurut Dicky, pemerintah bisa mulai menyiapkan sistem kesehatan terkait Covid-19 yang berpeluang menjadi endemi seperti halnya yang telah dilakukan pemerintah terhadap penyakit malaria atau demam berdarah.

"Artinya harus ada program rutin dalam kaitan covid-19 ini, menurut saya bisa mulai disiapkan misalnya tahun depan," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Covid-19 Disebut Akan Menjadi Penyakit Endemi, Apa Maksudnya?"

(Kompas.com/Wahyuni Sahara)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved