HUT RI

Sosok Adit, Paskibraka di Istana Negara asal Sultra di Mata Orangtuanya: Sederhana, Pendiam, Hemat

Sosok Aditya Arya Anandtha Bahtiar di mata keluarganya, sederhana, tak mau tampil mewah hingga kerap memakai barang bekas.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
Ayah Aditya Arya Anandtha Bahtiar, Bahtiar Hudrin didampingi sang istri Hariyanti Hasim. Aditya merupakan siswa SMA Negeri 1 Kendari mewakili Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka di Istana Negara pada HUT RI ke 76. 

"Saya sendiri adalah atlet dayung sampai teman saya bertanya kenapa tidak dayung juga. Biar saya paksakan di dayung tapi dia tidak suka ya tidak ada gunanya, lebih baik dia fokus pada yang dia minati," jelasnya.

Adit mengikuti banyak cabang olahraga, mulai dari taekwondo, bulutangkis dan basket.

Adit telah menyalurkan hobi olahraganya itu dengan mengikuti Pra Pelancaran Olahraga Nasional (Pra-PON) pada saat kelas 3 SMP.

"Alhamdulillah pertama kali juga di tingkat Sultra ya lumayanlah dan sebelumnya juga ikut Pra-PON di Surabaya Jawa Timur, lawannya itu rata-rata juara nasional," ucapnya.

Selain itu, saat berangkat ke Jakarta, dibandingkan anak-anak yang lain yang mewakili beberapa provinsi se-Indonesia, Adit yang membawa uang saku paling sedikit.

Menurut Bahtiar hal itu menjadi salah satu yang membuat Adit berbeda dari anak-anak kebanyakan.

Baca juga: HUT ke-76 RI, Berikut Daftar Nama 50 Anggota Paskibraka Sultra Tim A dan B

Bahkan sejak kecil Adit sudah belajar hemat, tidak boros menggunakan uang.

"Pergi sekolah saja dikasih uang jajan Rp20 ribu, tapi selalu kembali Rp15 ribu," ujarnya.

Ibu Adit, Hariyanti Hasim pun membenarkan semua itu.

Ia mengatakan, Adit juga mendapatkan uang saku dari Gubernur Sultra dan Kepala SMA Negeri 1 Kendari, tapi semua itu dititip di kepada orangtuanya.

"Dia cerita teman-temannya pada bawa uang Rp5 juta. Padahal kami juga kasih Rp5 juta, katanya kebanyakan, Rp1 juta sampai Rp500 ribu masih kebanyakan juga katanya, ya alasannya mau belanja di mana," jelas ibunya.

Selain itu, Hariyanti sering mendapati uang terselip di alquran, buku bacaannya, hingga di kantong pakaiannya.

Menurut ibunya, pemuda kelahiran 30 Juni 2005 itu memang anak yang sederhana, santai, tidak banyak permintaan dan anak yang sangat penurut.

"Dia itu tidak neko-neko apa adanya, jadi apapun yang dia lakukan itu selalu minta persetujuan dari kami," kata Hariyanti.

Saat kecil penampilan Adit mirip seperti artis cilik, Nakula dan Sadewa.

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi melepas 2 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Nasional di Rujab Gubernur Sultra, Sabtu (24/7/2021).
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Ali Mazi melepas 2 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka Nasional di Rujab Gubernur Sultra, Sabtu (24/7/2021). (Handover)
Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved