Diduga Rebutan Kayu, 8 Orang Sekeluarga Saling Serang dengan Senjata hingga Tewaskan 1 Orang

Keributan terjadi di Aceh Singkil. Peristiwa maut itu melibatkan sesama anggota keluarga berjumlah 8 orang.

Editor: Ifa Nabila
Handover
Ilustrasi keributan. Keributan terjadi di Aceh Singkil. Peristiwa maut itu melibatkan sesama anggota keluarga berjumlah 8 orang. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Keributan terjadi di Aceh Singkil.

Peristiwa maut itu melibatkan sesama anggota keluarga berjumlah 8 orang.

Hingga kini, proses pemeriksaan terhadap pihak yang terlibat masih berlangsung.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Aceh Singkil, AKBP Iin Maryudi Helman, melalui Kasat Reskrim Iptu Noca Triyananto.

Baca juga: Lama Menunggu Pesanan, Pria Berseragam ASN Ngamuk di Kedai Bubur Ayam hingga Lempar Batu ke Warga

Terutama untuk mendalami modusnya.

"Modus masih kami dalami. Proses pemeriksaan masih lanjut," kata Iptu Noca, Rabu (11/8/201).

Kasat Reskrim menceritakan peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 10 Agustus 2021 sekira pukul 08.00 WIB di Desa Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.

Kala itu Eko Handayani bersama Awaludin sedang berada di hutan mengambil kayu.

Baca juga: Ditinggal Buang Air Kecil di Pinggir Jalan, Yamaha Aerox Baru Milik ABG 17 Tahun Hilang

Kemudian tiba Bangun Angkat bersama empat anaknya, yaitu Gondo, Andi, Agus dan Syahrudin menjumpai korban (Eko Handayani dan Sawaludin) dan melakukan penganiayaan ringan.

Korban Eko Handayani dan Sawaludin, pergi dari lokasi penganiayaan hingga bertemu Kamilin.

Dalam pertemuan tersebut Kamilin menanyakan kejadian yang dialami Eko dan Swaludin.

"Korban mengatakan dikeroyok setelah itu saudara Kamilin menyampaikan kepada korban untuk membalas dengan membawa parang bersama saudara Awaludin," jelas Noca.

Baca juga: Diam-diam Datangi Janda saat Dini Hari, Pria Beristri Digerebek Warga dan Satpol PP

Setelah bertemu Bangun Angkat dan anaknya terjadilah pertengkaran sampai saling menebas dengan menggunakan parang sehingga menyebabkan Eko Handayani mengalami luka parah.

Luka senjata tajam itu menyebabkan Eko Handayani meninggal dunia.

Sedangkan Kamilin luka robek di lengan kanan, Bangun Angkat luka robek di bagian kepala. Sementara Andi mengalami luka robek di bagian kepala.

Penjelasan Kasat Reskrim sekaligus menjawab jumlah orang yang terlibat dalam kasus tersebut.

Baca juga: Rumah Ludes Dibakar Anaknya saat Dini Hari, Ayah Ditawari Tinggal di Asrama Polisi

Sebab berdasarkan informasi yang terlibat delapan orang, tetapi nama yang beredar di tengah masyarakat hanya lima orang.

Kelimanya itu, yakni Eko Handayani korban meninggal. Kemudian korban luka Kamilin, Bangun Angkat dan Andi Syahputra. Berikutnya nama kelima yang beredar di masyarakat Sawaludin.

Sedangkan tiga nama lain yang terungkap berdasarkan keterangan Kasat Reskrim, yakni Gondo, Agus dan Syahrudin.

Diberitakan sebelumnya pelaku duel menggunakan senjata tajam di hutan kawasan Lae Treup, Teluk Rumbia, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, melibatkan anak, mantu dan kakak beradik.

Eko Handayani korban meninggal merupakan kakak beradik dengan Sawaludin dan Kamilin.

Sawaludin sendiri usut punya usut merupakan mantu dari Bangun Angkat korban dengan luka parah.

Sedangkan Andi Syahputra korban parah anak dari Bangun Angkat, notabenenya adik ipar dari Sawaludin.

"Sawaludin menantu Bangun Angkat. Kamilin, Sawaludin dan Eko Handayani kakak beradik. Sedang Andi Syahputra Anak dari Bangun Angkat," kata Pj Keuchik Rantau Gedang Irwansyah Rizal, Rabu (22/8/2021).

Irwansyah menyebutkan, Eko Handayani merupakan warganya.

Sisanya warga Teluk Rumbia, yang bersebelahan dengan Rantau Gedang.

Perkelahian menggunakan senjata tajam terjadi di hutan Kawasan Lae Treup, Kecamatan Singkil, terjadi Selasa (10/8/2021) siang kemarin.

Kejadian itu menyebabkan seorang warga Rantau Gedang, atas nama Eko Handayani (27) meninggal.

Korban meninggal dengan luka bacokan parang.

Sementara tiga orang lainnya dalam duel maut itu alami luka akibat sabetan senjata tajam.

Masing-masing Bangun Angkat (60), Andi Syahputra (20) dan Kamilin (28).

Sedangkan Sawaludin sendiri sejauh ini belum diketahui apakah terluka dalam kejadian tersebut.

Pj Keuchik Rantau Gedang, Irwansyah mengatakan belum tahu persis penyebab pertikaian berujung maut itu.

Namun diduga akibat perebutan lokasi mengambil kayu.

Salah satu korban klaim anca wilayah pengambilan kayu.

Anca itu dipotong korban lain hingga terjadi saling bacok.

Begitupun dengan korban bisa ke luar dari hutan menggunakan perahu hingga dievakuasi ke rumah sakit belum diketahui.

"Di hutan memang ada sinyal, tapi kami belum tahu apakah korban selamat hubungi warga di kampung sehingga bisa dijemput atau bagaimana," ujarnya.

Dihubungi terpisah Camat Singkil, Sopiyan membenarkan kejadian perkelahian berujung kematian yang melibatkan warganya.

Camat menyatakan, korban luka dua orang dirujuk ke rumah sakit di Banda Aceh, satu dirawat di Puskesmas Singkil dan satu di RSUD Aceh Singkil.

Sepengetahuan Sopiyan, warga yang betikai merupakan dua kelompok terpisah. Satu kelompok tiga orang dan satu kelompok lagi lima orang.

"Delapan tapi tiga lagi siapa belum tahu," kata Camat.

Dengan penjelasan Kasat Reskrim Polres Aceh Singkil, Iptu Noca maka terungkap yang terlibat bentrok senjata tajam delapan orang.

Rinciannya Eko Handayani korban meninggal. Lalu korban luka Kamilin, Bangun Angkat dan Andi Syahputra. Berikutnya Sawaludin, Gondo, Agus dan Syahrudin. (Serambinews.com/Dede Rosadi)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Duel Maut di Hutan Singkil Libatkan 8 Orang, Ayah, Anak, Menantu dan Kakak Adik, Begini Kejadiannya

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved