Berita Muna
Aksi Blokade Jalan di Muna Berlanjut, Warga Sita 1 Mobil dan 4 Motor Dinas Pemerintah Kabupaten
Aksi blokir dengan membangun pondasi di tengah jalan Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra) berlanjut.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
Kasman mengatakan, Rp6 miliar tidak akan cukup untuk mengaspal seluruh ruas jalan poros Muna-Buron Tengah.
"Kami sudah berkonsultasi, dalam pembuatan jalan itu untuk pengaspalan 1 kilo meter butuh anggaran sekira Rp2 miliar. Jadi Rp6 miliar itu tidak akan cukup untuk mengaspal jalan di Kecamatan Parigi," imbuhnya.
Bangun Pondasi
Sebelumnya diberitakan, beredar video di Facebook, menunjukan beberapa orang warga membangun pondasi di tengah jalan.
Peristiwa dalam video siaran langsung Facebook direkam di Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (9/8/2021).
Warga mengaku kecewa jalan rusak menghubungkan Desa Bea menuju Desa Wakumoro, Kabupaten Muna, Sultra, tak kunjung diaspal.
Video siaran langsung Facebook berdurasi 4,44 menit, diunggah oleh akun bernama La Ode Muh Kasman.
Hingga tiga jam setelah diunggah, video siaran langsung itu telah menuai 61 tanggapan, 129 komentar, dan 68 kali dibagikan.
Video itu memperlihatkan warga tengah menyusun batu, membentuk pondasi di tengah jalan raya.
Baca juga: Kadis SDA dan Bina Marga Sultra Janji Jalan Rusak di Desa Wakumoro Muna Bakal Segera Diaspal
La Ode Muh Kasman mengatakan, aksi masyarakat desa itu terjadi sekira pukul 10.30 WITA.
Ia mengatakan, warga membangun tembok di tengah jalan karena kesal jalan tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara.
Sehingga warga kecewa karena Pemprov Sultra tak menepati janji.
"Janji itu soal perbaikan jalan poros provinsi yang menghubungkan Desa Bea sampai Desa Wakumoro, Kabupaten Muna. Pemprov Sultra berjanji memperbaiki jalan itu pada awal 2021," ujarnya lewat pesan Whatsapp Messenger.
Menurutnya, janji itu tak ditepati, hingga saat ini jalan poros tersebut belum diperbaiki.
Kasman menegaskan, jalan tersebut akan ditutup permanen jika Pemerintah Provinsi Sultra tak segera mencari solusi.
"Sekali lagi kami sampaikan kepada Pemerintah Provinsi (Sultra), apabila tidak melakukan pengaspalan, dan dalam waktu tiga hari tidak ada perwakilan dinas terkait menemui kami, maka jangan salahkan masyarakat akan melakukan penutupan secara total," tegasnya.a (*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)