Berita Sulawesi Tenggara
8 Gubernur Sulawesi Tenggara, Edy Sabara menjadi Gubernur Sultra Terlama, Tersingkat La Ode Hadi
Inilah 8 Gubernur Sulawesi Tenggara, Edy Sabara menjadi Gubernur Sultra terlama, tersingkat La Ode Hadi.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah 8 Gubernur Sulawesi Tenggara, Edy Sabara menjadi Gubernur Sultra terlama, tersingkat La Ode Hadi.
Sulawesi Tenggara atau disingkat Sultra adalah salah satu provinsi di Indonesia yang berada di Kepulauan Sulawesi.
Adapun provinsi ini dibentuk sebagai daerah otonom pertama kali pada 27 April 1964 dengan ibu kota Kendari.
Penetapan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai daerah otonom berdasarkan Perpu No 2 Tahun 1964 juncto UU No 13 Tahun 1964.
J Wayong menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara pertama sejak dibentuknya provinsi di jazirah tenggara Pulau Sulawesi ini menjadi daerah otonom.
Selengkapnya, inilah 8 Gubernur Sulawesi Tenggara dari masa ke masa, Edy Sabara menjadi Gubernur Sultra terlama.
Baca juga: 7 Wisata Alam di Sulawesi Tenggara, Air Terjun Moramo Konawe Selatan hingga Danau Biru Kolaka Utara
1. J Wayong
J Wayong adalah Gubernur Sulawesi Tenggara yang mulai menjabat pada 27 April 1964 - 18 Juli 1965.

Kepemimpinan J Wayong ini berdasarkan Keputusan Presiden tanggl 18 Februari 1964 Nomor 36 tahun 1964.
J Wayong menjadi peletak dasar pemerintahan di Provinsi Sulawesi Tenggara sejak menjadi wilayah otonom sendiri pada tanggl 27 April 1964.
2. La Ode Hadi
La Ode Hadi menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara kedua definitif di Bumi Anoa.

Ia mulai memimpin Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 28 Juli 1965 hingga 5 Oktober 1966.
Masa jabatan La Ode Hadi terbilang cukup singkat jika dibandingkan dengan Gubernur Sulawesi Tenggara lainnya.
3. Edy Sabara
Mayor Jenderal TNI (Purn) Edy Sabara lahir di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 17 Februari 1927.
Eddy Sabara menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara selama 12 tahun. Ia mulai memimpin Bumi Anoa pada 19 Oktober 1966 - 23 Juni 1978.

Selain menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, Edy Sabara juga menjabat sebagai Penjabat Gubernur di empat provinsi lain karena posisinya di Departemen Dalam Negeri.
Edy Sabara menjabat sebagai:
- Gubernur Sulawesi Tenggara dari tahun 1966–1978,
- Penjabat Gubernur Aceh (1981),
- Penjabat Gubernur Kalimantan Tengah (1983–1984),
- Penjabat Gubernur Jambi (1979–1980),
- Penjabat Gubernur Sulawesi Tengah (1980–1981), dan
- Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (1981 - 1982).
Baca juga: 7 Pelabuhan Laut di Sulawesi Tenggara, Pelabuhan Murhum Baubau hingga Pelabuhan Nusantara Kendari
Drs. H. Abdullah Silondae lahir di Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara pada tahun 1928.
Abdullah Silondae menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara mulai 23 Juni 1978 - 1981.

Ia pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi Golkar periode 1977 - 1978.
Selain itu, pada tahun 1981, Abdullah Silondae ikut mendirikan universitas terbesar di Kendari yaitu Universitas Halu Oleo.
5. Alala
Ir. H. Alala lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 25 Maret 1937.
Alala menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara mulai 23 September 1982 hingga 23 Desember 1992.
Ia menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara setelah dalam sidang DPRD Tk.I Provinsi Sultra terpilih dan diangkat berdasarkan Keppres RI tahun 1982.

Kala itu, Ir. H. Alala dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud pada tanggal 23 September 1982 di Kendari.
Ir. H. Alala terpilih kembali sebagai Gubernur Provinsi Sultra pada sidang DPRD Tk.I Provinsi Sultra untuk masa jabatan kedua kalinya periode 1987 – 1992.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ir. H. Alala mengakhiri masa jabatannya pada tanggal 23 September 1992.
Drs. H. La Ode Kaimuddin lahir di Raha, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada 26 Oktober 1935.
La Ode Kaimuddin menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara mulai 23 Desember 1992 hingga 18 Januari 2003.
La Ode Kaimuddin terpilih sebagai Gubernur Sultra yang definitif berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 334/M/1992 tanggal 7 Desember 1992.

Adapun pelantikan dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 1992 di Kendari oleh Mendagri Rudini atas nama Presiden RI.
Pada periode ke II, Drs. H. La Ode Kaimuddin terpilih kembali untuk masa bakti 1997-2002, dengan wakilnya Drs. H. Hoesein Effendy, SH dan Sekwilda oleh Drs. H. Yokoyama Sinapoy.
Sebelum menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara, La Ode Kaimuddin pernah menjabat sebagai Bupati Muna pada 1974 hingga 1981.
Selain itu, ia juga pernah menjadi Kepala Seksi Ekonomi Bagian Pemerintahan Umum Provinsi Maluku (1962), Anggota MPR RI/DPR RI (1971).
Termasuk, menjadi Ketua Bapedda Provinsi Sultra, serta Pembantu Gubernur Sultra wilayah Kepulauan dan Daratan.
Baca juga: 7 Kampus Kesehatan di Sulawesi Tenggara, STIKes Pelita Ibu Kendari hingga Politeknik Baubau
7. Nur Alam
H Nur Alam, S.E., M.Si., lahir pada tanggal 9 Juli 1967 di Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pada masanya, H Nur Alam, S.E., M.Si., menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara dua periode.

Untuk masa jabatan lima tahun pertamanya di mulai tahun 2008, dan untuk masa jabatan kedua pada tahun 2013.
Nur Alam menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara hingga tahun 2017, setelah dibuktikan bersalah atas tuduhan korupsi.
8. Ali Mazi
H. Ali Mazi, S.H. lahir di Pasarwajo, Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada 25 November 1961.
Pria yang kini berumur 59 tahun tersebut merupakan Gubernur Sulawei Tenggara.

Ali Mazi menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara periode pertama pada 18 Januari 2003 hingga 18 Januari 2008.
Ia kembali menjadi Gubernur Sulawesi Tenggara untuk periode kedua sejak 5 September 2018 hingga sekarang.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazi berprofesi sebagai advokat.
Ali Mazi pernah menjadi advokat atau pengacara PT Indobuild untuk perpanjangan hak guna bangunan (HGB) Hotel Hilton di kawasan Senayan, Jakarta. (*)