Pak Camat Gantung Diri di Rumah Orangtua, Tulis Surat untuk Kapolres di Saku Bajunya
Seorang camat di NTT diduga tewas bunuh diri. Korban meninggalkan surat untuk kapolres di saku bajunya.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Aksi bunuh diri terjadi di Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Seorang camat bernama Dionisius Randjamuda, diduga nekat gantung diri.
Di saku bajunya terdapat sebuah surat untuk kapolres.
Sebelum tewas, korban meminta agar seluruh pintu dan jendela rumah ditutup.
Baca juga: Pemuda 21 Tahun Gantung Diri di Samping Jenazah Ibu yang Meninggal karena Kanker dan Diabetes
Camat Dionisius diduga bunuh diri dengan cara menggantung diri dalam kamar rumah panggung milik orang tuanya di Kampung Haumara, RT 1/RW 1, Kelurahan Mauliru, Kecamatan Kambera, Selasa 20 Juli 2021.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Handrio Wicaksono, S.IK, membenarkan peristiwa naas tersebut.
Handrio menjelsakan, sesuai informasi kronologi peristiwa itu terjadi sekitar pukul 11.20 Wita.
Korban meminta saksi Klemens dan Lukas agar menutup semua pintu dan jendela rumah panggung dengan alasan dirinya hendak istirahat (tidur).
Baca juga: Sempat Bikin Status WhatsApp dan Surat Wasiat, Ayah Dua Anak Akhirnya Gantung Diri
"Selanjutnya korban menyuruh kedua saksi pergi bermain di bengkel yang tidak jauh dari rumah panggung tempat korban gantung diri. Kemudian datang bapak kecil bernama Kornelis dari kebun dengan tujuan ke rumah panggung tetapi saksi Lukas memberitahukan kepada saudara Kornelis, bahwa kalau buka pintu pelan-pelan karena bapak (korban) ada tidur," ujar Handrio kepada POS-KUPANG.COM.
Ia menjelaskan, setelah saksi Kornelis membuka pintu dan masuk kedalam rumah, dirinya tidak melihat korban di tempat tidur.
Kornelis hanya melihat sandal milik korban dan tikar yang tersimpan di ruangan tengah rumah panggung itu.
Ia mengatakan, saat itu, saksi Kornelis memberitahukan kepada saksi Lukas untuk bersama mencari korban saat itu.
Saat kedua saksi masuk di dalam kamar milik saksi Lukas, keduanya mendapati korban yang sedang tergantung dekat dengan dinding kamar dalam posisi lidah menjulur keluar dan wajah korban sudah terlihat berwarna hitam.
Baca juga: Mantan Anggota DPRD Teriak Ngaku Mata Ditusuk Pulpen oleh Petugas PPKM hingga Buta, Ternyata Bohong
"Saat itu korban menggunakan kemeja batik warna biru dipadukan celana kain warna bhitam dan ketika ditemukan pada leher korban terdapat seutas tali nilon berwarna orange. Melihat kejadian tersebut kedua saksi berteriak sambil menangis," sebutnya.
Ia menjelaskan, saksi Kornelis langsung keluar dari rumah memberitahukan kepada saudari kandung korban, Marieti Kaborang tentang kejadian tersebut.