Nenek-nenek Ditabrak Motor Ditolak 7 Rumah Sakit karena Penuh, Akhirnya Meninggal
Nasib nahas menimpa seorang nenek bernama Mbah Paimah (68). Ia adalah warga Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
PSC memandu ambulans membawa ke RS terdekat.
"Sedangkan tindakan dalam ambulans itu terus diasisteni oleh seorang perawat senior RS lewat HT,” kata Rangga.
Mereka kemudian pergi ke RS UU dan ditolak dengan alasan yang sama yakni RS penuh.
Baca juga: Rumah Sakit Penuh, 3 Warga Sleman Positif Covid-19 Meninggal dalam Mobil
Kondisi Painah memburuk dan PMI mengarahkan ke RS dr Sardjito.
Dalam perjalanan ke Sardjito ini, mereka sempat singgah ke RS Khusus Bedah di Sewon, Bantul.
Di sana, korban ditangani baik hingga dipinjami oksigen.
Namun, karena tak memiliki ruangan, Mbah Painah dirujuk ke RS Sarjito.
“Dalam perjalanan kondisi semakin memburuk dan diarahkan ke RS Akademik UGM. Korban mendapat perawat intensif di sana dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter jaga,” kata Rangga.
Ia mengatakan jenazah Mbah Painah sempat tertahan 2 jam di RSA sampai terbit surat keterangan kematian.
Lantas oleh relawan, jenazah Paianh dikembalikan ke rumah duka.
“Dengan kondisi relawan PMI belum sempat sarapan hingga dompet tertinggal. Kami terpaksa minta tolong bantuan relawan PMI setempat nasi bungkus dan kopi untuk relawan kami,” kata Rangga. (Kompas.com/Dani Julius Zebua)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mbah Painah Ditabrak Motor, Meninggal Setelah Ditolak 7 Rumah Sakit karena Penuh, Ini Kisahnya"