Jenazah Pasien Covid-19 Lima Kali Ditolak Warga, padahal Beri Wasiat Dimakamkan di Tanahnya Sendiri
Nasib nahas menimpa jenazah pasien Covid-19 di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Nasib nahas menimpa jenazah pasien Covid-19 di Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Jenazah tersebut lima kali ditolak warga.
Mirisnya, jenazah juga ditolak warga saat hendak dimakamkan di tanahnya sendiri.
Padahal almarhum memberi wasiat untuk dimakamkan di tanah miliknya.
Baca juga: Sekeluarga Positif Covid-19, Ibu Meninggal dan Ayah Dirawat di RS, Tinggalkan Tiga Anak di Rumah
Hal ini dibenarkan oleh Kapolres Ogan Ilir, AKBP Yusantiyo Sandhy.
Yusantiyo menceritakan, Selasa (20/7/2021) kemarin sekira pukul 12.00, telah meninggal dunia pasien berinisial RL (69 tahun) di RSUD Ogan Ilir.
"Almarhum meninggal dunia karena terpapar Covid-19," ungkap Yusantiyo kepada TribunSumsel.com, Rabu (20/7/2021).
Yusantiyo lalu menerangkan, berdasarkan wasiat almarhum kepada anaknya bahwa ia minta dimakamkan di tanah miliknya di Desa Tanjung Pering Kecamatan Indralaya Utara.
Baca juga: Santri Cuci Jeroan Hewan Kurban di Pantai, Malah Terseret Ombak hingga Ditemukan Tewas
Sekitar pukul 15.00, perwakilan dari keluarga menemui kepala Desa Tanjung Pering perihal meminta izin memakamkan almarhum.
"Alasannya karena di situ tanah kaplingan milik almarhum, namun tidak mendapatkan izin dari kepala desa setempat," ujar Yusantiyo.
Kemudian perwakilan keluarga meminta izin untuk dimakamkan di TPU Timbangan dan ditolak oleh panitia TPU karena dikhawatirkan akan diprotes warga Timbangan.
Baca juga: Nenek 74 Tahun Tewas Penuh Luka Telentang di Tanah, Cucu Sempat Dengar Pintu Didobrak dan Teriakan
Selama koordinasi dan diskusi alot ini, kata Yusantiyo, jenazah masih berada di RSUD Ogan Ilir di Tanjung Senai.
Sekira pukul 21.00, jenazah dibawa ke Desa Permata Baru, masih di Indralaya Utara, untuk dimakamkan di lahan miliknya.
Saat proses pengantaran jenazah, bahkan dipimpin Kasat Samapta Polres Ogan Ilir, AKP Mujamik Harun.
"Jenazah kembali ditolak dan disarankan untuk dimakamkan di tanah wakaf miliknya di Desa Tanjung Baru dan tiba di desa tersebut pukul 23.00," kata Yusantiyo.
Baca juga: Bocah 10 Tahun Tersedot Gorong-gorong saat Hujan, Sempat Ditahan Teman tapi Akhirnya Tewas
Lagi-lagi proses pemakaman almarhum ditolak kepala desa setempat dan juga warga.
Yusantiyo yang mendapat laporan lika-liku pemakaman pasien Covid-19 ini lalu bertolak menuju Tanjung Baru.
"Hasil diskusi, kepala desa dan warga menolak jenazah Covid-19. Kami lalu membawa jenazah ke TPU di Kelurahan Timbangan. Semalam itu sudah pukul 00.30," ungkap Yusantiyo.
Yusantiyo pun lalu berdiskusi dengan Lurah Timbangan, Ketua RT dan Wakil Ketua Persatuan Amal Kematian setempat.
"Saya sampaikan kepada beliau-beliau itu bahwa sudah ada surat edaran atau instruksi dari pemerintah tentang pasien Covid-19 yang meninggal dunia, pemakamannya dikembalikan ke TPU masing-masing," ucap Yusantiyo.
"Setelah mendengar penjelasan kami, pihak kelurahan menerima untuk dilaksakan pemakaman jenazah di TPU Timbangan. Akhirnya proses pemakaman selesai pukul 03.00 oleh Satgas Covid-19," jelasnya.
Pada prosesi pemakaman ini juga dihadiri Danramil 402-07/Indralaya, BPBD dan Dishub Ogan Ilir.
"Akhirnya prosesi pemakaman selesai. Alhamdulillah berlangsung aman dan lancar," kata Yusantiyo menegaskan.
(Tribun Sumsel/Agung Dwipayana)
Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kronologi Jenazah Pasien Covid-19 di Indralaya 5 Kali Ditolak Warga, Ada Wasiat Tempat Dimakamkan