Berita Kolaka Utara
Demo Tambang di Kolaka Utara Berujung Bentrok, 4 Polisi Terluka, 3 Masih Dirawat di Rumah Sakit
Demo di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) bujung bentrok massa dengan aparat
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KOLUT - Demo di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kolaka Utara ( DPRD Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) berujung bentrok massa dengan aparat pengamanan.
Demo yang berlangsung pada Kamis (15/7/2021) itu, mengakibatkan 4 personel Kepolisian Resor atau Polres Kolaka Utara, terluka.
Demo ditengarai oleh massa yang menolak aktivitas pertambangan nikel PT Riota Jaya.
Humas Polres Kolaka Utara, AIPTU Hari Hermawan, membenarkan 4 personel polisi terluka akibat ricuh demo penolakan tambang.
"Benar, saat ini ada 4 anggota kami terluka. 3 orang sedang dirawat di Rumah Sakit Jafar Harun, dan 1 orang terbaring di rumahnya," ujar Hermawan lewat pesan singkat Whatsapp Messenger, Jumat (16/7/2021).
Ia menjelaskan 3 personil polisi yang terbaring di rumah sakit yakni, Briptu Ardelan, Briptu Herianto, dan Bripda Fernando P.
Briptu Ardelan terluka pada kepala bagian kiri.
Baca juga: Video Ricuh Demo Tambang di Kolaka Utara, Mobil Water Canon Polisi Dilempari Batu dan Kayu
Briptu Herianto terluka dan memar di bagian dada samping.
Sementara Bripda Fernando Pasae, terluka pada bagian pelipis mata kanan.
"Ketiganya terluka akibat lemparan batu," jelas Hermawan.

Demo terjadi karena penolakan aktivitas perusahaan tambang nikel, PT Rolita Jaya.
Dimana PT Rolita Jaya disebut menambang di Tanjung Watulaki, Desa Lambai, Kecamatan Lambai, Kolaka Utara.
Di tanjung itu diketahui ada makam leluhur warga lokal yang mendiami Kecamatan Lambai.
Demo Ricuh
Demo yang dilakukan salah satu ormas kepemudaan di Kolaka Utara (Kolut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis 15 Juli 2021, berujung ricuh.