Rangkuman Fakta Kasus Dugaan Penganiayaan Anak di Bawah Umur oleh Anggota DPRD dan Kepala Desa
Seorang anak di bawah umur di Sumedang, Jawa Barat diduga menjadi korban penganiayaan dan penyekapan.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seorang anak di bawah umur di Sumedang, Jawa Barat diduga menjadi korban penganiayaan dan penyekapan.
Anak laki-laki berinisial A itu diduga dianiaya dan disekap oleh anggota DPRD Kabupaten Sumedang, RM dan Kepala Desa Cilengkrang, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat berinisial SU.
Di sisi lain, saudara perempuan A yang juga masih di bawah umur mengaku telah dilecehkan oleh oknum kades.
Baca juga: Menkes Beri Penjelasan Soal Vaksin Covid-19 Berbayar, Sebut Pemerintah Buka Opsi yang Luas
Kronologi kejadian
Diberitakan TribunJabar.id, Deni Ramdeni (52), paman korban menjelaskan, peristiwa itu terjadi setelah mobil yang dikemudikan korban dan RM bersenggolan
Kecelakaan itu terjadi di ruas jalan Garut Sumedang, tepatnya di kawasan perusahaan penggemukan sapi PT Citra Agro Buana Semesta (CABS) Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.
"Keponakan saaya itu baru pulang dari pesantren di Tasikmalaya dan di lokasi kejadian mobilnya bersenggolan dengan mobil milik anggota DPRD tersebut sekira pukul 20.00 WIB," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (10/7/2021) malam.
Baca juga: Jadi Sorotan karena Pernyataan Tak Percaya Covid-19, Berikut Profil Sosok dr Lois Owien
"Namun karena di lokasi kejadian gelap, keponakan saya memarkirkan mobilnya ke tempat yang terang. Dia bukan mau kabur, tapi nyari tempat terang," sambungnya.
Tak lama setelah mobil terparkir di tempat terang, A didatangi oleh sejumlah orang yang keluar dari dua unit mobil.
"Keponakan saya bersama tiga temannya langsung diseret ke kantor kepala desa lalu dianiaya dan disekap," jelasnya.
Baca juga: BMKG: Waspada! 3 Hari Kedepan Sultra Bakal Dilanda Cuaca Ekstrem, Hujan Lebat, Angin Kencang
Menurut Deni, keluarga mengetahui peristiwa tersebut setelah korban menghubungi melalui sambungan telepon.
"Pas keponakan saya menelepon, dia menangis dan menceritakan kejadian tersebut. Bahkan dia mengaku ditekan oleh kepala desa dan anggota DPRD tersebut untuk mengakui kesalahannya (tabrak lari)," paparnya.
Setelah itu, ia bersama orangtua korban dan seorang anggota polisi langsung mendatangi kantor kepala desa tersebut.
"Setibanya di kantor desa, saya menanyakan siapa yang telah menganiaya keponakan saya kepada sekelompok orang. Kelapa desa dan anggota DPRD tersebut mengaku telah menganiaya keponakan saya bersama ketiga temannya, kami pun cekcok di sana (kantor desa)," ungkapnya.
Baca juga: Chord dan Lirik Lagu Something In The Rain - Rachel Yamagata, OST Drama Korea
Kades diduga lecehkan gadis yang merupakan saudara A