PPKM Mikro di Kendari

PPKM Mikro di Kendari: Pedagang Pasar Anduonohu Takut Harga Naik, Sebut Pasar Baruga Buka 24 Jam

Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro di Kota Kendari dikeluhkan sejumlah pedagang pasar.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
Predagang Pasar Anduonohu. Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro di Kota Kendari dikeluhkan sejumlah pedagang pasar. Pedagang pasar itu di antaranya berjualan di Pasar Anduonohu dan Pasar Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro di Kota Kendari dikeluhkan sejumlah pedagang pasar.

Pedagang pasar itu di antaranya berjualan di Pasar Anduonohu dan Pasar Baruga, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Mereka khawatir, kebijakan tersebut bisa berdampak pada kenaikan harga dan daya beli masyarakat, sebab jam operasional dibatasi hingga pukul 17.00 wita.

Salah satu poin dalam penerapan PPKM Mikro, membatasi jam operasional pasar, toko, swalayan dan supermarket, meskipun tetap diizinkan tanpa pembatasan jumlah pengunjung.

Seorang pedagang Pasar Anduonohu, La Ode Tobe (66) mengaku kurang menyetujui PPKM Mikro.

Pasalnya pembatasan waktu tersebut mempengaruhi jumlah pembeli.

Selama ini, Pasar Anduonohu selalu buka hingga pukul 21.00-22.00 WITA, namun kini tutup pukul 17.00 WITA.

Baca juga: PPKM Mikro di Kendari: Petugas Sidak di Pasar Andounohu Masih Ramai Pukul 5 Sore

"Pembeli itu ramai-ramainya menjelang magrib sampai malam, ya pasti berpengaruh, pembeli jadi sedikit karena kan lebih banyak yang sibuk kerja siang hari," kata La Ode Tobe kepada TribunnewsSultra.com, Jumat (10/7/2021) siang.

Tobe khawatir jika PPKM Mikro ini terus berlanjut, maka jumlah pembeli yang akan berkurang, bisa menyebabkan sayuran sulit laku dan harganya naik.

Apalagi kenaikan harga di Pasar Andonohu tergantung dari kondisi harga di Pasar Baruga.

Pasar Anounohu masih tampak ramai pada pukul 17:00 Wita di hari ke empat pemberlakuan PPKM Mikro di Kendari, Jumat (9/7/2021). Petugas mengimbau masyarakat dan pedagang untuk segera menghentikan aktivitas mereka.
Pasar Anounohu masih tampak ramai pada pukul 17:00 Wita di hari ke empat pemberlakuan PPKM Mikro di Kendari, Jumat (9/7/2021). Petugas mengimbau masyarakat dan pedagang untuk segera menghentikan aktivitas mereka. (Husni Husein/Tribunnewssultra)

"Jika di sana mahal di sini juga pasti naik harganya. Tadi saja ada teman yang baru pulang dari Pasar Baruga beli pasokan sayur, sayuran sudah mulai naik harganya, per ikat naik sampai Rp5.000," jelasnya.

Ia berharap PPKM Mikro ini bisa memberi keringanan dalam penerapan jam operasional, dengan menambahkan waktu membuka lapak hingga pukul 19.00 WITA.

Lain halnya dengan Pasar Baruga di Kecamatan Baruga, Kota Kendari.

Baca juga: Gubernur Sulawesi Tenggara Minta Petugas Santun ke Masyarakat saat Sidak PPKM Mikro

Beberapa pedagang mengaku belum mengetahui informasi PPKM Mikro tersebut.

"Tidak tahu, apa itu? belum ada info di sini," kata seorang pedagang Hajar (46).

Ia hanya membenarkan, harga sayur sedang naik sudah satu bulan.

Penyebab kenaikan harganya ia memperkirakan disebabkan karena musim hujan.

Ia mengaku kenaikan harga sebesar Rp50 ribu untuk per karung dan Rp1.000 - Rp2.000 untuk per ikat sayur.

"Ngga ada info itu (PPKM Mikro). Di sini tidak pernah sepi, ada juga yang buka sampai 24 jam," ujar seorang pedagang lainnya.

Bahkan saat ditanya TribunnewsSultra.com, ada salah seorang pedagang tampak panik jika PPKM Mikro diterapkan.

"Mau ditutup jam segitu (17.00 WITA) ya? Itu (PPKM Mikro) mau diterapkan di seluruh pasar?" ucapnya penasaran.(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved