Jelang Belajar Tatap Muka 1 Juli, Dikbud Sultra Sebut Vaksinasi Guru di Kendari Baru 70 Persen
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini sedang memastikan setiap guru yang sudah divaksin.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) saat ini sedang memastikan setiap guru yang sudah divaksin.
Dikbud Sultra meminta semua guru dan tenaga pengajar sudah menjalakan atau mengikuti vaksinasi sebelum dibukanya proses belajar tatap muka Juni 2021.
Mengingat pada tahun ajaran baru segala persiapan terkait proses pembelajaran tatap muka akan segera dilaksanakan.
Namun dengan kondisi dan situasi terakhir ini, angka kasus Covid-19 Sultra khususnya Kota Kendari makin melonjak.
Baca juga: Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir Dikabarkan Positif Covid-19, Sekda Sebut Hanya Kurang Sehat
Baca juga: Belajar Tatap Muka di Kendari Dimulai Juli 2021, Dikmudora Berlakukan Shift untuk Siswa
Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Asrun Lio.
Asrun mengatakan terkait persentase vaksinasi guru untuk persiapan tatap muka di Sulawesi Tenggara secara total telah mencapai 70 persen.
"Sehingga dengan angka persentase yang ada di Sulawesi Tenggara khususnya Kota Kendari telah siap melakukan pembelajaran tatap muka," ucap Asrun saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (25/6/2021).
Namun Asrun menyebut, semua tergantung daerah apakah daerah tersebut telah ditetapkan zona hijau, orange, ataupun merah.
"Sehingga Dikbud Sultra saat ini mewajibkan setiap guru untuk divaksin hal itu guna persiapan pembelajaran tatap muka," ungkap Asrun.
Asrun menuturkan, meski faktanya ada sebagian guru yang belum divaksin, namun itu pasti dipengaruhi beberapa faktor.
Untuk itu beberapa tenaga pendidik yang belum divaksin maka guru tidak boleh untuk mengikuti atau menerapkan pembelajaran tatap muka.
Sehingga alternatif yang diterapkan yaitu tenaga pendidik yang belum divaksin tetap melakukan pembelajaran daring.
"Artinya, guru tersebut tetap merancang pembelajarannya dengan jarak jauh, yang nantinya akan disampaikan ke siswa-siswi," ujar Asrun.
Diketahui, pembelajaran daring dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang telah tersedia.