Geram Jalan Rusak Tak Diperbaiki Pemerintah, Warga Gotong-royong Benahi Akses ke Kebun Raya Kendari
Geram tak kunjung diperbaiki, warga gotong royong perbaiki akses jalan menuju Kebun Raya Kendari atau Taman Wisata Camping Ground Kendari.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Geram tak kunjung diperbaiki, warga gotong-royong perbaiki jalan rusak menuju Kebun Raya Kendari atau Taman Wisata Camping Ground Kendari.
Jalan tersebut berada di perbatasan antara Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, dengan Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sebelumnya, akses jalan menuju Taman Wisata Camping Ground Kendari tersebut ditutup masyarakat sejak Selasa (8/6/2021) petang.
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, Rabu (09/06/2021), jalan yang juga akses menuju Taman Ultrabasa Kebun Raya Kendari dan Air Terjun Nanga-nanga tersebut dibuka kembali.
Jalanan yang tak jauh dari area perkantoran itu juga merupakan dua jalur, namun hingga kini hanya salah satu sisi saja yang telah diaspal.
Baca juga: PARAH Jalan Rusak Penghubung Buton-Butur, Netizen Keluhkan Sampah dan Air Laut Penuhi Kubangan Jalan
Sementara sisi lainnya dibiarkan dengan kondisi berbatu.
Jalan yang ditutup warga adalah jalanan beraspal yang kondisinya saat ini hampir sepanjang jalan dipenuhi lubang.
Penutupan salah satu akses jalan tersebut karena masyarakat sekitar bergotong royong memperbaikinya.
Ketua RT 12 Mokoau, Zainuddin, mengatakan, penutupan jalur karena ingin memperbaiki jalan aspal yang rusak dan juga merupakan swadaya masyarakat sekitar.
“Jadi ini anggaran teman-teman masyarakat sini, bukan anggaran pemerintah. Ini sampai simpang kebun Raya, jalurnya hanya sebelah sini yang diperbaiki, yang aspal ini saja kita benahi,” kata Zainuddin kepada TribunnewsSultra.com, saat berada di lokasi perbaikan jalan, Rabu (9/6/2021).

Zainuddin mengaku warga sengaja menutup jalan tersebut karena geram melihat kondisi jalan berlubang yang dibiarkan.
Sebab jalan aspal tersebut digunakan untuk dua arus sehingga sempit, dan kerusakan makin parah.
Menurutnya, jika kondisi ini terus dibiarkan berpotensi menimbulkan korban-korban kecelakaan lainnya.
“Boleh dikata hampir tiap hari ada korban, aspal lubang itu pemerintah biarkan. Lagipula di dalamkan termasuk banyak pejabat yang tinggal ini, tapi masih dibiarkan,” jelasnya.
“Jadi jika tidak ada inisiatif masyarakat disini, untuk kerja kita benahi, sampai kapan akan begini,” ujarnya menambahkan.
Baca juga: Dinas PUPR Kota Kendari Janji Segera Tambal Jalan Rusak di Kelurahan Gunung Jati dan Jati Mekar
Ia mengatakan melalui swadaya masyarakat sekitar untuk mengumpulkan anggaran secara ikhlas, tidak ada paksaan.
Sekiranya ada 50 warga sekitar yang turun lapangan, bermodalkan tenaga untuk membenahi jalan rusak tersebut, tanpa digaji.
“Dana yang terkumpul inikan ada di bendahara, dia yang kelola belikan material, pasir, semen dan beli minumanlah untuk pekerja. Cukup itu saja, artinya teman-teman ini tidak ada yang kita gaji, tidak ambil upah disitu,” katanya.
Untuk waktu pengerjaan jalan itu, Zainuddin tidak bisa memastikan kapan akan rampung.
Lantaran semua warga yang turun lapangan juga memiliki pekerjaan utama yang tidak bisa juga ditinggalkan.

Sebelumnya, Zainuddin mengatakan sudah sering melapor ke pemerintah. Namun hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari aduan mereka.
"Tapikan tidak bisa kita desak sekali pemerintah, karena itukan anggaran juga, terpaksa ya kita kerja bakti bersama," ujarnya.
Zainuddin berharap kondisi jalan tersebut mendapat perhatian dari pemerintah.
Agar tak terus menimbulkan korban kecelakaan.
Tidak hanya ketika pemerintah pusat datang berkunjung, baru dilakukan penambalan jalan seperti yang sudah-sudah.
Itupun, menurut Zainuddin penambalan hanya bertahan beberapa waktu dan akan kembali rusak.
“Sejak jalan ini masih rintisannya Pak Kaimuddin, sampai sekarang itu belum pernah dibenahi, nanti sekarang ini, nanti lubangnya sudah parah, sudah banyak korban baru ada inisiatif masyarakat untuk mengerjakan ini, kita kerja bakti,” jelasnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)