Berita Kendari

Selain Hasil Pertanian, BI Sultra juga Kembangkan Pariwisata Labengki Konut untuk Tingkatkan Ekonomi

Dalam upaya mendorong percepatan ekosistem pembentukan kawasan pariwisata potensial, dan berintegrasi dengan UMKM. Ini tak luput dari perhatian BI.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Laode Ari
Amelda Devi/TribunnewsSultra.com
Bincang Bareng Media (BBM) yang diadakan secara seminggu virtual oleh Bank Indonesia Sulawesi Tenggara, pada Rabu (2/6/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA, KENDARI- Selain mendorong pengembangan UMKM daerah dalam peningkatan perekonomian Sulawesi Tenggara. Sektor Pariwisata juga tak luput dari perhatian BI Sultra.

Untuk itu, BI Sultra melakukan pengembangan kawasan Pariwisata Desa Labengki di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara

Dalam upaya mendorong percepatan ekosistem pembentukan kawasan pariwisata potensial, dan berintegrasi dengan UMKM.

Bersama Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, BI Sultra meresmikan pengembangan desa wisata Labengki pada 28 Mei 2021 lalu.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Berada di Peringkat Ketiga se-Sulawesi

Hal tersebut disampaikan Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Sultra, Bimo Epyanto, melalui zoom meeting di kegiatan Bincang Bareng Media rumah makan Zona Alam Kendari, Rabu (2/6/2021).

Menurut Bimo upaya itu sebagai langkah awal pengembangan pariwisata di wilayah tersebut.

Bimo mengatakan pembentukan desa wisata tersebut diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi wisatawan yang ingin berwisata dengan budget yang lebih murah

Sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa Labengki, Konut.

Hal itu didukung dengan strategi pengembangan pariwisata yang dilakukan melalui penguatan aspek 3A + 2P yakni atraksi, amenitas, aksestabilitas, people, dan promotion.

Strategi 3A dilakukan untuk dapat memberikan ciri khas dan meningkatkan daya tarik wisatawan.

"Misalnya dari segi akses untuk menuju Desa Labengki, diutamakan melalui jalur laut karena lebih mudah," ujar Bimo.

Baca juga: Ruksamin-Abu Haera Beberkan Target, Sebut Jokowi Masukan Kawasan Industri Konut Dalam RPJMN

Bimo menambahkan untuk mobilisasi pengunjung, nantinya akan diupayakan penambahan armada kapal, yang menghubungkan Labengki dan Kota Kendari.

Walaupun pengadaan sempat terkendala karena dana yang ada di APBD dialokasi untuk penanganan Covid-19.

Dengan penambahan armada, maka para wisatawan yang ada di Kendari nantinya akan dibuatkan paket-paket wisata yang menghubungkan Kendari dengan Labengki.

Selain menggunakan dana APBD untuk pengembangan sektor pariwisata, ada pula masyarakat binaan yang memiliki UMKM di pariwisata.

Misalnya masyarakat yang memiliki Homestay, yang menjadi operator perahu, mengelola kawasan wisata tersebut atau yang memiliki usaha kuliner dan juga kerajinan yang dapat dijadikan ole-ole.

"Ini yang dimaksud dengan peoplenya strategi 2P, dengan memanfaatkan SDM lebih difokuskan dalam menyebarkan informasi dan memperkenalkan destinasi wisata secara masif ke masyarakat luas, termasuk melatih SDM untuk menyelesaikan permasalahan yang akan dihadapi di sektor itu nantinya," jelas Bimo.

Baca juga: Ekonomi Sultra Akan Meningkat pada 2021, Bank Indonesia Ingin Masyarakat Berbelanja Cerdas dan Bijak

Melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), BI juga melakukan pembangunan landmark, desa warna warni, dan kapal transportasi penumpang sebagai langkah awal penguatan aspek 3A + 2P.

Bimo berharap, pengembangan desa wisata Labengki kedepan juga dapat dilakukan melalui integrasi di daerah wisata lainnya seperti Toronipa, Bokori, ataupun potensi wisata lainnya di Kota Kendari, bahkan di Sultra. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani) 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved