Berita Kendari
Antisipasi Kerumunan, SD Negeri 2 Kendari Berlakukan Penilaian Akhir Sekolah Tatap Muka Lebih Awal
Pihak Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Kendari berlakukan Penilaian Akhir Sekolah (PAS) secara tatap muka, per 2 Juni 2021.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pihak Sekolah Dasar (SD) Negeri 2 Kendari berlakukan Penilaian Akhir Sekolah (PAS) secara tatap muka, per 2 Juni 2021.
Sekolah yang berada di Jalan Poros Bandara Haluoleo, Lepo-Lepo, Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) itu, melaksanakan penilaian akhir sekolah tatap muka selama 8 hari.
Kepala SD Negeri 2 Kendari, Djasni, mengatakan pihaknya terpaksa memajukan jadwal PAS tatap muka siswa di sekolah.
Hal itu lantaran jumlah siswa di sekolahnya mencapai 865 orang.
Baca juga: Vaksinasi Guru di Kendari Baru 35 Persen, Jadi Alasan Belajar Tatap Muka di Sekolah Belum Digelar
Menurut Djasni metode penilaian itu tidak bisa dilakukan sekaligus dalam jangka waktu yang sudah ditetapkan, karena akan menimbulkan kerumunan atau ramai.
Sementara berdasarkan rekomendasi Wali Kota Kendari, PAS tatap muka di sekolah baru diadakan pada 7-12 Juni 2021.
"Tapi kemarin pada ujian kelas 6 itu sudah 153 jadi yang untuk tatap muka pelaksanaan PAS ini tinggal 712 orang," kata Djasni kepada TribunnewsSultra.com, Rabu (2/6/2021).
Djasni mengatakan telah meminta rekomendasi dan pertimbangan untuk memajukan jadwal tersebut kepada Koordinator Pengawas Sekolah (Korwas) dan disetujui.
Sebelumnya pihaknya juga mengikuti rapat bersama Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olah Raga (Dikmudora) Kota Kendari, pada 17 Mei lalu, dan menindaklanjuti dengan rapat intern di SD Negeri 2 Kendari pada 18 Mei 2021.
Ia juga telah melakukan rapat intern bersama para guru terkait pelaksanaan tatap muka ini.
Berdasarkan hasil rapat, PAS diadakan secara bergantian.
"Jadi sistemnya, misal satu kelas itu 40 siswa, maka kita bagi dua, dan waktunya juga berbeda, itu agar tidak terjadi kerumunan," jelasnya.
Lebih lanjut Djusni menjelaskan, ada 20 kelas belajar yang terdiri dari kelas 1-5 masing-masing 4 kelas.
Sehingga ke 20 kelas tersebut, sebagian jumlah siswa per kelasnya hadir pada shift pertama yakni 2-5 Juni.
Sisanya, hadir pada shift kedua yaitu pada 7-10 Juni.
Baca juga: Juli 2021, Seluruh SD-SMP di Kota Kendari Mulai Gelar Belajar Tatap Muka, Siswa Digilir Masuk Kelas
Dijadwalkan PAS di SD Negeri 2 Kendari akan selesai sebelum tanggal rekomendasi wali kota Kendari yakni 12 Juni.
Disamping itu, protokol kesehatan juga sudah dipersiapkan dari sebelumnya.
"Kami juga telah membagikan masker untuk seluruh siswa dan Guru. Satu siswa itu 2 masker kami bagikan, kita sudah siapkan 1800 lembar sejak tahun 2020 kita sudah siapkan," ujarnya.
Pada rapat tersebut, Djusni menyampaikan juga membentuk panitia satgas covid untuk internal SDN 2 Kendari.
Persiapan prokes mulai dari tempat cuci tangan, handsanitaizer, dan stand penyemprotan.
Selain itu, sejak ada rekomendasi tersebut, pihaknya sudah memberi tugas kepada setiap wali kelas, dan membagikan alat Prokes di setiap kelas.
Ia juga telah bekerja sama dengan beberapa instansi seperti Brimob, untuk membantu melakukan penyemprotan di sekolah sebelum memulai tatap muka.
"Sudah berulang kali datang penyemprotan di sekolah kami disamping itu kami siapkan sendiri," ucap Djusni.
Bahkan, ada pula orangtua murid yang menyumbang untuk penyemprotan di sekolah.
Adapun teknik pelaksanaannya, para guru dan siswa harus sudah hadir sejak pukul 6.30 Wita karena akan dilakukan pemeriksaan sebelum masuk sekolah.
PAS dimulai sejak 7.30 Wita, dan pemeriksaan sendiri dilakukan oleh tenaga pendidik di Sekolah.
Seperti satpam, cleaning servis, petugas perpustakaan, TU, beberapa guru mata pelajaran, kemudian wali kelas 6 yang sudah tidak ada kelasnya.
Baca juga: BPOM Kendari Sepakat Latih dan Fasilitasi Emak-Emak, Guru untuk Jaga Pangan Jajanan Anak Sekolah
Selain itu, untuk siswa laki-laki akan masuk melalui pintu gerbang kiri sekolah. Kemudian siswa putri melalui pintu gerbang sebelah kanan.
"Jadi panitia satgas ini sudah kami bagi ada yang mengukur suhu, kemudian setelah mengukur suhunya mereka catat, kemudian mereka membawa ke wali kelasnya masing-masing hasil ukur suhunya kemudian wali kelasnya mencatan bahwa si A hari ini suhunya sekian," jelasnya.
Ada pula yang bertugas di masing-masing kelas. Setelah di ukur suhunya maka guru yang bertugas di gerbang akan mengantar dan menyerahkan ke wali kelas.
Djusni juga menyampaikan telah meminta izin dari orangtua atau wali murid dengan menggunakan perjanjian tertulis.
"Kami juga telah sampaikan kepada orang tua siswa jauh-jauh hari sebelumnya, apakah setuju atau tidak dengan adanya sistem tatap muka ini, dan mereka mengiyakan, setelah itu kami buatkan surat pernyataan," ujarnya.
Untuk pelaksanaan hari ini, ia menyampaikan tidak ada satupun orangtua siswa yang masuk di dalam halaman sekolah.
"Mereka hanya mengantar anaknya. Adapun yang mau menunggu anaknya silahkan jauh-jauh, tetapi mereka sudah ada komitmen, bahwa kapan anaknya telah selesai maka mereka akan kontek orang tunya. Kalau anaknya telah selesai, maka wali kelas mengizinkan orang tunya untuk datang menjemput, itupun hanya sampai pagar, tidak masuk di sekolah," tambahnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)