Bareskrim Polri Masih Dalami Penyebab Kebocoran Data 279 Juta Penduduk

Kasus dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia masih ditangani pihak kepolisian.

Editor: Sugi Hartono
ShutterStock
ILUSTRASI - kartu BPJS Kesehatan 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kasus dugaan kebocoran data 279 juta penduduk Indonesia masih ditangani pihak kepolisian.

Diberitakan Tribunnews.com, Bareskrim Polri tengah mendalami penyebab kebocoran data yang diduga berasal dari BPJS Kesehatan itu.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, penyidik Polri tengah meminta klarifikasi sejumlah pihak terkait untuk mengusut kasus tersebut.

Baca juga: Data Ratusan Juta Penduduk Bocor, Ketua Komisi II DPR RI: Ini Tsunami Kebocoran Data

Ia menyampaikan berbagai kemungkinan akan ditelusuri oleh penyidik.

Termasuk dugaan adanya peretasan dalam kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia di internet.

"Nanti dilihat, kemungkinan-kemungkinan itu akan dilihat nanti oleh penyidik. Yang penting penyidik mendapat informasi dulu, informasi ini dari bahan-bahan yang didapat klarifikasi pada hari ini," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (24/5/2021).

Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan Bakal Diperiksa sebagai Saksi Terkait Kasus Dugaan Kebocoran Data Penduduk

Sejauh ini, penyidik sedang memeriksa pejabat BPJS Kesehatan yang berkaitan dengan operasional teknologi di perusahaan plat merah tersebut.

"Pada hari ini, meminta klarifikasi dari pejabat BPJS Kesehatan. Dalam hal ini yang menangani operasional daripada teknologi informasi di BPJS Kesehatan," jelasnya.

Ia menyampaikan pemeriksaan kali ini untuk mengetahui sistem informasi manajemen di BPJS Kesehatan.

Termasuk dengan keamanan sistem aplikasi-aplikasi buatan BPJS Kesehatan.

Baca juga: Kata Dirjen Dukcapil Kemendagri Soal Bocornya Data 279 Juta Penduduk

"Tentunya Polri perlu mengetahui bagaimana sistem informasi manajemen kepesertaan daripada BPJS Kesehatan kemudian juga aplikasi-aplikasi apa saja yang ada di sana. Ini juga jadi bagian dari penyidik nanti untuk menindaklanjuti," jelasnya.

Lebih lanjut, Rusdi menambahkan pemeriksaan terhadap pejabat BPJS Kesehatan itu juga masih berjalan.

"Klarifikasi sudah dimulai sejak 10.30 WIB dan sekarang masih berjalan. Mudah-mudahan dari klarifikasi ini, Polri banyak mendapatkan informasi yang tentunya akan sangat berguna dalam rangka menuntaskan kasus dugaan kebocoran data peserta BPJS Kesehatan," tukasnya.

Sebagai informasi, Polri telah membentuk tim khusus untuk mengusut dugaan untuk kasus kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia.

Data yang bocor itu diduga berasal dari BPJS Kesehatan.

Data tersebut diduga bocor dan diperjualbelikan di forum internet.

Adapun data yang bocor itu mencakup nomor induk kependudukan, kartu tanda penduduk (KTP), nomor telepon, email, nama, alamat, hingga gaji.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Polri Masih Dalami Penyebab Kebocoran Data 279 Juta Penduduk Indonesia,

(Tribunnews.com/Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved