Idul Fitri 2021
5 Keutamaan Puasa Syawal: Ganjaran Setara Puasa Setahun Penuh hingga Wujud Rasa Syukur
Inilah lima keutamaan puasa Syawal bagi umat Muslim yang menjalankannya setelah Ramadhan.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Inilah lima keutamaan puasa Syawal bagi umat Muslim yang menjalankannya.
Setelah bulan Ramadhan berakhir, kewajiban puasa Ramadhan pun telah usia, kecuali bagi mereka yang masih memiliki utang puasa.
Puasa sunah enam hari setelah Ramadhan atau puasa Syawal memiliki beberapa keutamaan.
Di antaranya adalah faedahnya yang dapat membuat Muslim yang menjalankannya seperti puasa setahun penuh.
Baca juga: Puasa Syawal setelah Ramadan Setara dengan Puasa Setahun Penuh, Begini Penghitungannya
Hingga sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT.
Apa saja keutamaan dalam puasa Syawal?
Simak penjelasan berikut!
Keutamaan pertama, ganjaran puasa Syawal setelah puasa Ramadan setara dengan puasa setahun penuh.
Dikutip TribunnewsSultra.com dari buku Panduan Ramadhan: Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah terbitan Pustaka Muslim, dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh."
Baca juga: Dahulukan Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Ramadan? Begini Penjelasan Lengkapnya
Bukan tanpa alasan, para ulama menjelaskan sabda Nabi Muhammad SAW tersebut.
Para ulama mengatakan bahwa berpuasa seperti setahun penuh asalnya karena setiap kebaikan semisal dengan sepuluh kebaikan. Bulan Ramadhan (puasa sebulan penuh) sama dengan (berpuasa) selama sepuluh bulan (30 x 10 = 300 hari = 10 bulan) dan puasa enam hari di bulan Syawal sama dengan (berpuasa) selama dua bulan (6 x 10 = 60 hari = 2 bulan).
Hal ini kembali dikuatkan oleh sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa berpuasa enam hari setelah Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. [Barangsiapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal]."
Baca juga: Kumpulan Doa Akhir Ramadhan Sambut Idul Fitri 2021 pada 1 Syawal 1442 Hijriah
Keutamaan kedua puasa Syawal adalah perannya seperti salat sunah rawatib.
Yakni dapat menutup kekurangan dan menyempurnakan ibadah wajib.
Berikutnya, melakukan puasa Syawal merupakan tanda diterimanya amalan puasa Ramadan.
Dijelaskan bahwa jika Allah menerima amalan seorang hamba, maka Dia akan menunjuki amalan salih selanjutnya.
Jika Allah menerima amalan selama puasa Ramadan, maka Dia akan tunjuki untuk melakukan amalan salih lain termasuk puasa Syawal.
Sebagian salaf menyatakan:
“Di antara balasan kebaikan adalah kebaikan selanjutnya dan di antara balasan kejelekan adalah kejelekan selanjutnya.”
Baca juga: Daftar Lagu Religi Tema Idul Fitri dengan Lirik dan Video Klip: Sabyan, Gita Gutawa, hingga Ungu
Keutamaan keempat adalah melaksanakan puasa Syawal sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT.
Yang dimaksud rasa syukur adalah atas ampunan dosa yang begitu banyak selama bulan Ramadan.
Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan "Tidak ada nikmat yang lebih besar dari anugerah pengampunan dosa dari Allah.”
Hal ini juga dipertegas dengan ucapan Rasulullah SAW ketika sang istri, 'Aisyah bertanya “Kenapa engkau melakukan seperti ini wahai Rasulullah, padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan
akan datang?”
Kemudian Beliau menjawab “Tidakkah layak bagiku menjadi hamba yang bersyukur?.”
Baca juga: Puasa Ramadan Sambil Diet, Jangan sampai Gagal karena Banyak Makan saat Lebaran, Begini Caranya
Berikutnya, keutamaan kelima dari puasa Syawal adalah menunjukkan wujud ibadah yang berlanjut.
Bukan ibadah musiman dan hanya dilaksanakan saat bulan Ramadhan saja.
Amalan baik seorang hamba harusnya terus dilaksanakan selama masih hidup.
Amalan Rasulullah pun dijelaskan oleh 'Aisyah bahwa sifatnya kontinu dan bukan mengkhususkan pada saat tertentu.
”Beliau tidak mengkhususkan waktu tertentu untuk beramal. Amalan Beliau adalah amalan yang kontinu (ajeg).”
Baca juga: Jangan sampai Diet selama Puasa Ramadan Gagal karena Lebaran, Simak Caranya
Cara melaksanakan
Untuk tata cara puasa Syawal selama enam hari, lebih utama dilakukan secara berurutan.
Namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.
Lebih utama jika puasa Syawal dilaksanakan sehari setelah Idul Fitri.
Namun tidak mengapa jika melaksanakan di hari lain selama masih dalam bulan Syawal.
Bagaimana bagi orang yang masih berutang puasa Ramadan?
Usahakan untuk membayar utang puasa Ramadan agar bisa mendapat ganjara puasa setahun penuh.
Perlu digarisbawahi bahwa puasa Syawal sifatnya sunah, sedangkan utang puasa Ramadhan adalah wajib.
Sudah semestinya ibadah wajib didahulukan dibanding sunah.
(TribunnewsSultra.com/ Ifa Nabila)