Mudik Lebaran 2021

Gubernur Ali Mazi Klaim Aturan Larangan Mudik Tidak Mendadak: Sudah Dipikirkan Matang

Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengklaim aturan larangan mudik antar kabupaten/kota dalam provinsi tidak mendadak.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
(Risno Mawandili/TribunnewsSultra.com)
Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi (Kanan) ditemui seusai Gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat Anoa 2021 di Mapolda Sultra, Rabu (5/5/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengklaim aturan larangan mudik antar kabupaten/kota dalam provinsi tidak mendadak.

"Bukan secara tiba-tiba, tetapi ada sistem dari pemerintah pusat," ujarnya ditemui seusai Gelar Apel Pasukan Operasi Ketupat Anoa 2021 di Mapolda Sultra, Rabu (5/5/2021).

Politisi Partai Nasdem itu mengatakan, aturan larangan mudik Lebaran 2021 sudah dirancang secara matang.

Sehingga keputusan Gubernur Sultra selaku wakil pemerintah di daerah tidak asal.

Baca juga: Gubernur Ali Mazi Takut Penularan Covid-19 Seperti India, Tapi Lonjakan Arus Mudik Tak Diantisipasi

Baca juga: Polda Sultra Gelar Pasukan Operasi Ketupat Anoa, Gubernur Ali Mazi: Tegakkan Larangan Mudik

Surat edaran Gubernur Sultra Ali Mazi tentang pelarangan mudik Lebaran 2021 dibuat pada 3 Mei 2021.

Surat yang melarang mudik sejak 6 hingga 17 Mei 2021 itu baru diteken Ali Mazi sehari setelahnya.

Dengan waktu yang minim ini, Ali Mazi mengklaim tak ada masalah terhadap sosialisasi peraturan tersebut.

Menurutnya, TNI, Polri, Camat, Lurah, Kepala Desa, hingga posko-posko pengetatan mudik, cukup sehari saja menyosialisasikan Surat Edaran Gubernur Sultra tersebut.

"Kami punya TNI-Polri, Pemerintah Kecamatan, Kelurahan, Desa, tentu juga digunakan posko-posko pengetatan mudik Lebaran 2021 untuk sosialisasi," kata Ali Mazi.

Pelabuhan Kendari Sesak

Ratusan pemudik memadati Pelabuhan Nusantara Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (5/5/2021).

Mereka terpaksa antre selama 2 jam di pelabuhan lantaran Kapal Ekspress Bahari 5E tak bisa menampung seluruh penumpang, sehingga mereka rela menunggu giliran berikutnya.

Rencana kapal tersebut akan mengangkut penumpang dari Pelabuhan Nusantara Kendari menuju Bau-Bau dan Raha.

"Tadi diberangkatkan sekitar 400 penumpang, karena kapasitas kapal tidak cukup," kata Kepala Pos Terminal Pelabuhan Nusantara Kota Kendari, Andi Rudy Kurniawan, Rabu (5/5/2021).

Menurut Rudy, para penumpang yang belum berangkat tetap akan diangkut sesuai jadwal.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved