Sosok AKP I Gede Pranata Wiguna, Kasatreskrim Polres Kendari, Pernah Dibacok saat Tugas
Gede merupakan putra pertama dari pasangan I Nyoman Nantran Ayah dan Ni Made Remih.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sosok I Gede Pranata Wiguna, kelahiran Klungkung Bali, 25 Februari 1988.
Gede merupakan putra pertama dari pasangan I Nyoman Nantran Ayah dan Ni Made Remih.
Saat ini Ia menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) adalah perwira pertama tingkat tiga di kepolisian.
Baca juga: Sosok Kepala BIN Papua Brigjen Gusti Putu Danny Nugraha Gugur Ditembak KKB Papua, Profil dan Biodata
Baca juga: Lagi, Polres Kendari Tangkap Pengedar Sabu, 32 Paket Diamankan
Gede mulai bertugas di Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur (Jatim) setelah menempuh pendidikan sejak 2006 Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang dan lulus pada 2009 lalu.
Sebelum menjadi Kasat Reskrim Polres Kendari, Gede adalah likuidasi polres di berbagai wilayah Polri di Polwil Madura hingga pada Polwil Sumedep.
"Itu adalah awal meniti karir saya, mendapatkan pengalaman, banyak belajar, suka duka saya rasakan dimuai sejak saat itu," kata Gede di Markas Polres Kendari, Selasa (27/4/2021).
AKP I Gede pernah mengalami luka bacok saat dalam menjalankan tugas penangkapan pada 28 Oktober 2013 lalu.
Akibatnya, tangan Gede mengalami luka serius dan harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
"Saat itu saya menjabat sebagai KBO Reskrim Polres Sumedep," ujar pria kelahiran 33 tahun silam itu.
Pada 2016 ia melanjutkan pendidikan S1 di Kepolisian Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK PTIK) Jakarta dan sampai akhirnya membawanya ke Polda Sultra..
Gede diberikan amanah menjadi Kasat Reskrim di Polres Kolaka selama 3 tahun, selanjutnya dimutasi ke Kasat Reskrim Polres Kendari pada 13 Agustus 2020 hingga kini.
Gede juga mengungkapkan alasan ia memilih menjadi seorang polisi selain impiannya sejak kecil karena faktor silsilah keluarga tak ada yang bertugas sebagai aparat keamanan negara.
"Tak ada satupun yang berasal atau yang bekerja sebagai polisi, keluarga besar saya kebanyakan bekerja sebagai petani, kesehatan dan ada juga yang terjun di pariwisata," kata Gede.
Ia bercerita sejak kecil ia kerap melihat peristiwa kejahatan yang sering terjadi di lingkungan hingga membuatnya tertarik bisa menangkap penjahat.
Baca juga: Sosok AKP I Gusti Komang Sulastra, Calon Guru Olahraga, Anak Petani yang Kini Jadi Perwira Polisi
Baca juga: Pasca Aksi Baku Tembak di Mabes Polri, Polres Kendari Periksa Setiap Barang Bawaan Pengunjung