Anton Timbang: Forkom Alumni 90 Smansa Kendari, Bisa Bersinergi dan Terlibat Pembangunan Daerah

Hal itu agar para pengurus bisa terlihat dalam memajukan daerah terutama dalam pembangunan daerah.

Editor: Laode Ari
Handover
Para pengurus Forum Komunikasi atau Forkom Alumni angkatan 90 SMA 1 Kendari usai pengukuhan di Hotel Claro Kendari, Minggu (18/04/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA. COM, KENDARI- Dewan Alumni angkatan 90 SMA Negeri 1 (Smansa) Kendari, Anton Timbang, meminta para pengurus Forum Komunikasi atau Forkom angkatan 90 Smansa bisa bersinergi dengan seluruh angkatan, instansi terkait dan Pemda.

Hal itu agar para pengurus bisa terlihat dalam memajukan daerah terutama dalam pembangunan daerah.

"Merekalah (pengurus) yang akan membangun sinergitas, baik dengan sekolah sendiri, pemerintah kota, daerah, maupun intansi lainnya sehingga bisa terlibat dalam kemajuan daerah," ujar Anton Timbang, Minggu (18/04/2021).

Baca juga: Anton Timbang Resmi Jadi Ketua Kadin Sulawesi Tenggara, Intip Momen Pelantikannya

Pria yang akrab disapa AT itu menceritakan, saat masih bersekolah SMA Negeri 1 Kendari, angkatan mereka cukup banyak.

Bahkan, untuk di angkatannya sampai berjumlah  10 kelas.

"Kelas A1 ada 1 kelas, A2 ada 2 kelas dan A3 ada 7 kelas," tutur pria yang saat ini menjabat Ketua Kadin Sultra.

Untuk itu, melalui pengukuhan Forkom Alumni Smansa angkatan 90 bisa menjadi wadah dalam membangun komunikasi dan koordinasi antara sesama alumni.

Forkom Alumni Smansa Angkatan 90 Dikukuhkan

Pengurus Forum Komunikasi Alumni (Forkom) angkatan 90 SMA Negeri 1 Kendari resmi dikukuhkan.

Pengukuhan yang berlangsung di Grand Claro Hotel Kendari, Minggu (18/04/2021).

Pengukuhan setelah sebelumnya pelaksanaan rapat kerja pengurus di Forkom Alumni Smansa Kendari.

Ketua Forkom Alumni Smansa 90 periode 2021-2024, Nasrul, mengatakan, tema dalam pembentukan forum ini yakni "dari kita untuk kita."

Menurut Nasrul, ada empat pilar yang mendasari terbentuknya Forkom Alumni Smansa 90.

"Yang pertama adalah merujuk pada pilar ekonomi, sosial dan hukum berbasis pemberdayaan," kata Nasrul.

Pilar Kedua, kata Nasrul yakni  pilar kerohanian.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved