BMKG Minta Warga Waspadai Dampak Siklon Tropis Surigae di Sulawesi Tenggara
Dampak Siklon Tropis Surigae Tidak Terlalu Signifikan di Sulawesi Tenggara.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Laode Ari
"Kami pantau 3 hari ke depan, 7 hari ke depan masih relatif baik, di bawah 1 meter," ungkapnya.
Namun tetap diwaspadai, kata Faizal, untuk di langit Sultra, baik di wilayah daratan maupun lautan masih terjadi anomali perubahan cuaca yang signifikan.

Terutama di wilayah perairan Kendari dan Laut Banda, yang mana ketika terjadi pembentukan awan kumulonimbus, bisa berakibat pada peningkatan ketinggian gelombang.
"Walaupun ada peningkatan ketinggian gelombang yang diakibatkan dari pembentukan awan kumulonimbus, itu gelombang yang terjadi tidak akan lebih dari satu setengah meter," ungkapnya.
Kemudian penurunan curah hujan akan terjadi pada Juli dan Agustus.
"Pada Juli itu mulai musim kemarau di Sultra. Artinya, secara keseluruhan akan terjadi penurunan curah hujan pada Juli dan Agustus," jelasnya.
Ia menyampaikan kewaspadaan ketika memasuki bulan kemarau akan berubah.
Masyarakat akan diimbau untuk terus waspada akan dampak dari musim kemarau, seperti kebakaran hutan dan lain-lain.
Salah satunya dengan mengupdate informasi BMKG agar mitigasi bencana bisa dilakukan dengan baik. (*)
(Tribunnewssultra.com/Amelda Devi)