Pilrek UHO 2021
Visi Misi Dr Bahtiar SPi MSi, Balon Rektor UHO: Kampus Modern, Unggul, Humanis, Berdaya Saing
Dr Bahtiar SPi MSi merupakan 1 dari 7 balon Rektor UHO yang sedianya membacakan visi misi, Senin (12/4/2021).
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
Lantaran mencuat laporan dugaan self plagiarisme atau plagiat hasil karya ilmiah diri sendiri sesaat sebelum pembacaan visi misi dimulai.
Ketua Senat UHO Takdir Saili mengatakan, dugaan plagiat itu setelah adanya laporan di Direkrotat Jendral (Ditjen) Pendidikan Tingggi (Dikti) Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan (Kemendikbud).

"Ini baru dilaporkan, sehingga Ditjen Dikti meminta untuk menunda dulu karena mareka masih mau memeriksa kebenaran laporan tersebut," ujar Takdir Saili, ditemui di Gedung Sport Center UHO Kendari, Senin (12/4/2021).
Takdir tak mengetahui pelapor dugaan self plagiarisme itu, namun ia hanya tahu, terduga plagiat itu sebanyak dua bakal calon.
Namun, seorang diantaranya tetap diloloskan dalam seleksi berkas sehingga melaju ke tahapan pembacaan visi dan misi bersama 6 balon rektor lainnya.
"Ada dua, satu adalah balon tidak lulus terlibat plagiarisme, satunya balon lulus yang juga dilaporkan terlibat plagiarisme," sebut Takdir.
Pilrek UHO Ditunda
Sedianya, 7 bakal calon (balon) Rektor UHO sudah menyampaikan visi dan misi pada Rapat Senat Terbuka di Gedung Sport Center UHO, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Dilanjutkan dengan penentuan 7 balon tersebut menjadi 3 nama calon Rektor Universitas Halu Oleo (UHO).
Namun, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud) RI melalui surat meminta rapat senat tersebut diskorsing.
“Jadi penundaan ini sampai dengan tanggal 19 April 2021,” kata Ketua Senat UHO, Prof Takdir Saili, kepada wartawan.
Prof Takdir menyebut dua alasan penundaan tahapan Pilrek UHO 2021 tersebut.
Pertama, karena ada salah satu bakal calon Rektor UHO yang tak lulus.
Kemudian, ada kandidat yang dicurigai melakukan plagiat.
Hanya saja, Prof Takdir tidak menyebutkan siapa dari 7 bakal calon Rektor UHO yang diduga melakukan plagiat.