Jalan Rusak di Sulawesi Tenggara
Kadis Bina Marga Respon Jalan Rusak: Jangan Bandingkan APBD Sultra dengan Jakarta, Jogjakarta, Jatim
Hal itu merespon protes jalan rusak masyarakat Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dengan menanami pohon pisang dan memblokade akses antar kabupaten.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Fadli Aksar
Pemerintah setempat menimbun lubang jalan itu menggunakan material tanah, bukan aspal.
"Tapi ternyata Jokowi naik helikopter, tidak jadi lewat sini," katanya, Rabu (7/4/2021).
Tanah timbunan penutup lubang itu hanya bertahan beberapa hari, apalagi saat hujan mengguyur Konawe Selatan dan sekitarnya, jalan kambali rusak.
Supri menyebut, di jalan tersebut sering terjadi kecelakaan tunggal, baik dialami pengendara dari daerah lain, maupun warga setempat sendiri.
Para warga akhirnya bersepakat menanam puluhan pohon pisang sebagai bentuk protes mereka kepada pemerintah.
"Kalau perlu sampai pohon pisang ini berbuah, kami tidak akan cabut selama belum diaspal," katanya.
Rp300 Juta Dana Perbaikan Jalan
Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga, Abdul Rahim mengakui masih banyak jalan rusak di beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Menurutnya, semua jalan rusak yang ada di Sultra menjadi prioritas dari Dinas SDA dan Bina Marga.
Namun, pihaknya belum bisa melakukan perbaikan beberapa jalan karena keterbatasan anggaran yang dikelola Dinas SDA dan Bina Marga.
"Untuk anggaran perbaikan dan perawatan rutin jalan itu sangat minim, kami hanya diberikan Rp200-300 juta saja," katanya, Rabu (7/4/2021).
Dengan anggaran sebesar itu, harus bisa dipahami bahwa tidak semua jalan rusak bisa jangkau dinas Bina Marga untuk dilakukan perbaikan.
Tahun ini pihaknya sudah menganggarkan untuk perbaikan jalan di beberapa kabupaten yakni Konawe Selatan (Konsel), Buton Utara (Butur) dan Kabupaten Muna.(*)
(TribunnewsSultra/Muhammad Ridwan Kadir)