Jalan Rusak di Sulawesi Tenggara
Kadis Bina Marga Respon Jalan Rusak: Jangan Bandingkan APBD Sultra dengan Jakarta, Jogjakarta, Jatim
Hal itu merespon protes jalan rusak masyarakat Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dengan menanami pohon pisang dan memblokade akses antar kabupaten.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Fadli Aksar
Badan jalan ditutup dengan gundukan tanah dan bongkahan batu besar, sehingga kendaraan roda empat tak bisa melintas, sejak Minggu (4/4/2021).
Akibatnya, pengendara roda empat harus mencari jalan alternatif untuk bisa sampai ke tempat tujuan.
Kepsek SD 11 Tinanggea Rugaena bercerita setiap hari melintas di jalan rusak itu, bahkan pernah mengalami kecelakaan.

"Ketika hujan jalan tergenang, karena lubang tertutup air saya jatuh, velg sampai bengkok, lutut lecet," kata Rugaena, Rabu (7/4/2021).
Rugaena merupakan warga Lalonggasu, Kecamatan Tinanggea, jarak rumah dengan sekolah sejauh lima kilometer.
Dirinya tak bisa menghindari dan harus menikmati jalan rusak tersebut setiap hari sejak 2019.
Kenyang Makan Janji
Permintaan perbaikan jalan sudah sering disuarakan, baik ke calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konsel, Provinsi Sultra maupun Pemda setempat.
Tapi, sejak 2019 hingga April 2021 permintaan itu tak pernah digubris, mereka bersepakat menanam pohon pisang di sepanjang jalan.
Sebab, hanya itu yang mereka bisa lakukan sebagai ungkapan kekecewaan kepada pemerintah.
"Supaya pemerintah melihat kalau masyarakat sudah kecewa, capek dijanji," katanya.
Dia berharap pemerintah agar pemerintah segera merespon aksi mereka namun bukan dengan janji yang sama, tapi perbaikan jalan yang nyata.
Tambal Sulam saat Presiden Datang
Warga Desa Watumerembe, Kecamatan Palangga, Supri (45) mengatakan, jalan rusak sempat diperbaiki saat Pemerintah Pusat dari Jakarta datang ke Konawe Selatan.
Baca juga: Curhatan Bu Kepsek SD di Konawe Selatan Jatuh di Jalan Rusak, Lutut Lecet: Kenyang Makan Janji
Baca juga: Gubernur Ali Mazi Sepekan Lalu Lewati Jalan Poros Andoolo-Tinanggea, Warga: Mungkin Tiduran, Diayun
Bahkan, sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo untuk meresmikan pabrik gula di Kabupaten Bombana, 22 Oktober 2020 lalu, jalan sempat ditimbun.